TEMPO.CO, Jakarta – Kabar adanya ancaman order fiktif dari pengguna Grab Indonesia bodong beredar kembali di media sosial. Sebuah video yang menunjukkan rekaman suara seseorang mengatakan ia baru saja menemukan modus baru order fiktif tersebut.
“Baru saja dapat order fiktif, ada (kotak dialog bertuliskan) Grabcar Maspion Plaza. Jangan dipencet,” kata seseorang dalam rekaman video itu, seperti yang dikutip Tempo, Senin 30 Desember 2019.
Ia mengatakan, seumpama pengguna memencet tombol kotak dialog bertuliskan kalimat khusus tersebut, peretas secara otomatis akan menyedot data. Dengan begitu, saldo dompet tunai yang tersimpan di ponsel akan terkuras tiba-tiba.
Public Relation Manager Grab Indonesia Andre Sebastian kemudian merespons kabar adanya dugaan ancaman order fiktif itu. Menurut Andre, informasi itu memuat kabar bohong.
“Tidak benar dan itu sudah beredar setahun yang lalu. Tahun lalu, kami sudah menyampaikan pernyataan atas informasi tersebut,” ujar Andre kepada Tempo, Senin, 30 Desember 2019.
Adapun dalam pernyataannya pada masa lampau, Grab Indonesia menyatakan telah menyelidiki informasi tersebut. Manajemen Grab kala itu menyatakan tidak pernah menerima adanya laporan dari mitra pengemudi yang menyebut bahwa hal tersebut benar terjadi pada mereka.
Meski begitu, Grab tetap meminta mitra pengemudi selalu waspada dan tidak memberikan data pribadi atau rahasia apabila dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai perwakilan dari Grab. Baik melalui telepon, pesan pendek, maupun saluran komunikasi lainnya.
“Jika masyarakat atau mitra pengemudi memiliki informasi lainnya terkait hal ini, dimohon untuk segera melaporkannya ke layanan konsumen Grab yang dapat dihubungi melalui fitur Help Center di aplikasi Grab untuk dapat segera ditindak lanjuti,” ujar manajemen Grab.