TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Bahlil Lahadalia yakin realisasi investasi tahun ini melampaui target. Adapun target realisasi investasi yang ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada 2019 sebesar Rp 792 triliun.
"Insya Allah realisasi di tahun 2019 akan melampaui target dari Rp 792 triliun," kata Bahlil saat menghadiri open house di rumah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Rabu, 25 Desember 2019.
Pasalnya, per Oktober tercatat investasi yang sudah masuk senilai Rp 601 triliun. Bahlil menyatakan baru akan mengumumkan realisasi investasi seluruh tahun 2019 ini pada Januari 2020.
Terkait dengan persoalan yang disampaikan Presiden Jokowi tentang investasi eksisting Rp 708 triliun, Bahlil menyatakan tak ada lagi masalah perizinan. "Izin sudah ada semua, tapi belum bisa dieksekusi karena ada beberapa persoalan," tuturnya. Persoalan tersebut salah satunya di lahan dan persoalan perizinan yang tumpang tindih di kementerian lembaga maupun di provinsi, kabupaten atau kota.
Dari nilai Rp 708 triliun itu, kata Bahlil, BKPM sudah mampu eksekusi kurang lebih sekitar Rp 129 triliun. Nilai itu terdiri dari petrochemical US$ 4,2 miliar, termasuk adalah power plant di Jawa Barat Rp 37 triliun, Hyundai dan beberapa lainnya.
"Nah memang presiden menargetkan kami harus selesai Rp 708 triliun ini sampai dengan 2020. Utang saya itu masih ada Rp 500 triliun lebih," kata Bahlil.
Bahlil optimistis target 2020 itu dapat tercapai. Dia meminta waktu kepada presiden kurang lebih 6 hingga 7 bulan untuk menyelesaikan. "Upayanya pertama kami identifikasi masalahnya ada di mana, setelah kami melakukan identifikasi kami akan menyelesaikan karena setiap investasi yang masuk, kasusnya beda-beda," ujarnya.