TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memiliki pesan pada perayaan Natal tahun ini. Natal bagi Luhut memiliki makna momen untuk berbagi rasa, menolong atau memberikan atau membagi kebahagiaan hidup.
"Jadi tidak ada kau benar, aku salah. Tapi saya melihat bagaimana saya berbuat baik pada lingkungan. Kita membagi kebahagiaan yang kita punya pada orang lain, sehingga kita bisa membuat kenyamanan hidup bagi lingkungan kita masing-masing," kata Luhut saat open house di rumahnya dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 25 Desember 2019. "Jadi saya pikir, itu ya pesan natal. Bawa perdamaian."
Luhut mengatakan Natal merupakan momen untuk berkumpul keluarga. "Kita juga refleksi selama setahun ini apa sih yang kita sudah perbuat. Kan kami juga manusia yang penuh kekurangan, tapi juga kami berikan pengalaman-pengalaman ke anak cucu kami agar tidak ulangi kesalahan," ujarnya.
Menurut Luhut, agama manapun membawa pesan damai, berbagi kebahagiaan, dan membantu orang yang kurang beruntung. Daripada sekedar marah dan kritik, menurut dia, lebih baik bertanya pada hati paling dalam. "Apa sih yang sudah saya buat kepada lingkungan saya."
Upaya menciptakan damai sejahtera itu, menurut Luhut, juga bukan berarti hanya untuk suku, agama, dan bangsa tertentu. "Itu (damai sejahtera) kan sifatnya universal. Jadi itu yang saya rasakan mengenai natal," kata dia.
Lalu apa rencana Luhut di akhir tahun ini? Ia mengaku sudah memiliki rencana liburan pada 27 Desember 2019 untuk berpergian ke Labuan Bajo. "Dibilang libur ya tidak. Saya mau lihat (tindak lanjut) perintah presiden," ujarnya.