TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyoroti ketersediaan pasokan Avtur terutama di wilayah Manokwari dan Merauke yang sebelumnya sempat terkendala. “Kita melihat ketersediaan stok di wilayah (Timur) tersebut. Kita melihat kepastian keamanan harus ada," katanya, seperti dikutip dari rilis, Selasa, 24 Desember 2019.
Arifin menegaskan bahwa wilayah timur Indonesia menjadi prioritas Pemerintah dalam menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pasalnya wilayah ini memiliki geografis yang menantang dalam pendistribusian BBM ke lokasi.
Dari laporan yang diterimanya, Arifin menyebutkan saat ini stok bahan bakar mencukupi. "Tinggal dikirim dari depo saja. Jadi sejauh ini sudah bisa terlihat antisipasi sudah dilakukan (untuk daerah-daerah pegunungan),” katanya. "Untuk Merauke itu soal logistik aja, dalam beberapa hari ini pasokan sudah sampai."
Adapun berdasarkan monitoring tim posko, dilaporkan bahwa di TBBM Manokwari produk avtur menjadi perhatian khusus dengan rata-rata coverage day sebesar 0,32 per hari dengan jumlah kargo 1.000 kilo liter.
Mengantisipasi kondisi tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan distribusi avtur di seluruh area operasi Papua sudah dilakukan pengawasan. “Hanya saja, saat ini untuk yang di Papua, sehari tiga kali dikirim avtur pakai pesawat dan dapat mengangkut 16 kiloliter. Avtur cukup. Jadi seharusnya, masalah logistik teratasi,” sebutnya.
Secara umum, konsumsi avtur pada masa Posko Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun, persentase mengalami penurunan 2,3 persen dibandingkan tahun 2018. Namun, data posko, jika dibandingkan dengan normal, sejak H-5 itu terjadi kenaikan sekitar 58 persen.
Sebelumnya, sehari menjelang Natal, ratusan kendaraan masih mengantre Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelumnya, BBM jenis Premium, Pertalite dan Pertamax di sejumlah SPBU bahkan sampai habis.
Rata-rata warga yang antre hendak mengisi BBM untuk keperluan misa malam Natal ini. "Kalau tidak ada bensin, bagaimana kami harus ke gereja malam ini," kata Endo, warga Kota Kupang yang ditemui Selasa, 24 Desember 2019.
Ia mengantre sejak malam untuk mendapatkan BBM. Endo mengakui telah menunggu sejak pukul 02.00 Wita dini hari tadi di depan SPBU. Antrean kendaraan sudah tampak sejak malam tadi, di mana kendaraan mengular di sejumlah SPBU untuk mendapatkan BBM.
Endo mengaku heran, kelangkaan BBM justru terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. "Biasanya lancar saja, kenapa sekarang langka," tanya dia.
Sementara itu, Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR V Surabaya Rustam Aji menyebutkan kelangkaan BBM itu karena keterlambatan distribusi BBM dengan kapal tanker dari Surabaya ke Kupang. Kapal tanker yang seharusnya tiba pada Ahad tanggal 22 Desember 2019 terpaksa harus tiba di Kupang pada keesokan harinya subuh karena diterjang gelombang tinggi saat berlayar menuju ke Kupang.
"Kemarin setelah kapal tiba pagi, langsung pendistribusian ke sejumlah SPBU di kota Kupang dilakukan, sehingga sampai pagi ini seluruh SPBU di Kota Kupang sudah memiliki BBM," ucap Rustam. Kapal tanker dari Surabaya itu membawa BBM sebanyak 4.500 kiloliter baik untuk Premium maupun jenis BBM yang lain.
BISNIS | ANTARA | YOHANNES SEO