TEMPO.CO, Cirebon - PT Pertamina (Persero) kini menggencarkan transaksi non tunai untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU. Tujuannya, untuk memetakan penggunaan atau pola konsumsi BBM di masyarakat.
Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid mengungkapkan, ke depannya Pertamina akan mendorong transaksi non tunai. Pembayaran non tunai ini bisa dilakukan dengan pembayaran LinkAja, e-money, my Pertamina, maupun debit ATM bank.
“Karena dari pembayaran non tunai ini akan kita dapatkan data seluruh costumer penggunaan BBM,” ungkap Mas’ud usai meninjau persiapan mudik Natal dan Tahun Baru di rest area km 228 tol Kanci-Pejagan, Selasa 24 Desember 2019.
Dengan data pembelian BBM yang tercatat di transaksi, akan terlihat siapa saja pelanggan yang menggunakan Premium, Solar, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo dan lainnya. “Data ini penting untuk alokasi penyaluran BBM,” ungkap Mas’ud.
Untuk melengkapi transaksi pembayaran non tunai tersebut, saat ini PT Pertamina (Persero) tengah membangun SPBU dengan instalasi digital. “Sehingga kita bisa monitor real time. Mudah-mudahan akhir triwulan I 2020 sudah bisa selesai,” ungkap Mas’ud.
Saat ditanyakan berapa banyak pembayaran non tunai yang sudah dilakukan Mas’ud mengungkapkan baru ada di kisaran 20 hingga 25 persen. “Kita masih punya challange 75 persen untuk mendorong pembayaran non tunai,” ungkap dia.
Sebagai daya tarik, tahun depan Pertamina akan menggelar promosi khusus untuk pembayaran non tunai. “Sebelumnya kita ada program Berkah Energi Pertamina yang tujuannya untuk promosi Pertalite,” ungkap Mas’ud. Tahun depan rencananya program tersebut akan kembali dilakukan berupa pemberian poin bagi yang melakukan pembayaran non tunai saat membeli BBM jenis Pertamax ke atas.
Poin juga akan diberikan untuk pembelian Premium, Solar dan Pertalite jika melakukan pembelian secara non tunai. Poin tersebut menurut Mas’ud bisa ditukarkan dengan program lainnya di Pertamina, termasuk untuk membeli BBM lagi. “Intinya mari kita bareng-bareng jalankan gerakan non tunai, supaya semua bisa efisien dan terekam,” ungkap Mas’ud.
Ivansyah