Buwas mengatakan, pola kerja-sama ini dicoba dengan menggandeng Bank BJB. Pola kerja-sama tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk dijajaki diperluas dengan mengajak perbankan swasta. “Karena keterbatasan dari bank yang ada, bisa saja dengan swasta. Yang penting tujuannya untuk kepentingan masyarakat, khususnya petani,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membenarkan bahwa kerja-sama Perum Bulog dan BJB itu untuk memotong jeratan tengkulak pada petani. “Jadi petani tinggal kerja saja, enggak usah khawatir. Kerja dengan produktif, nanti komoditasnya pasti dibeli Bulog. Dalam proses kegiatan penanaman dan pemanenan itu biayanya untuk memotong dari tengkulak kita sediakan kredit dari BJB,” kata dia.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, pada tahap awal kredit tersebut ditargetkan untuk menjangkau lahan sawah dengan luas 50 ribu hektare di tiga daerah yakni Cirebon, Indramayu, dan Subang. “Itu darah luasan, tinggal bagaimana kesiapan teman-teman untuk prosesnya,” kata dia.
Yuddy mengatakan, pendanaan yang disiapkan Rp 1 triliun. “Kalau pembiayaan yang kita berikan ke Bulog Rp 1 triliun sementara ini. Kita lihat kondisi. Sebenarnya Bulog tentu akan melihat kemampuan finansial mereka juga. Sepanjang sebaran yang perlu dilakukan pembiayaan, kita akan lakukan itu,” kata dia.
AHMAD FIKRI