TEMPO.CO, Bandung — Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, mengungkapkan bahwa PT Len akan memproduksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Stasiun pengisi baterai kendaraan listrik itu menggunakan teknologi fast-charging-station yang dikembangkan BPPT.
“BPPT menjalankan perannya, kliring teknologi, melaksanakan alih teknologi, hingga nanti kita berupaya agar PT Len berhasil melakukan komersialisasi. Inovasi baru dikatakan berhasil bila yang dikerjakan dapat melalui proses komersialisasi,” kata Hammam di sela peresmian SPKLU BPPT-Len di kantor PT Len, Bandung, Senin, 23 Desember 2019.
Hammam mengatakan, BPPT sengaja menggandeng PT Len, sekaligus untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam SPKLU tersebut. “Sebagian komponennya sekarang dari PT Len sendiri, seperti button, enclosure, billing system, dan monitoring system informasi yang ada di display," katanya.
Saat ini, kandungan lokal SPKLU BPPT-Len tersebut sebesar 20 persen dan tahun depan diharapkan meningkat jadi 40 persen. "Mungkin akhir tahun depan ngejar 60 persen (TKDN) dari SPKLU," tutur Hammam.
Hammam mengatakan, peluang bisnis untuk SPKLU terbuka lebar. Studi BPPT misalnya, menghitung setiap 20 ribu kendaraan listrik yang beredar membutuhkan 1.000 SPKLU.