TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dengan tegas menyatakan mengutuk segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Hal itu dia sampaikan dalam acara peringatan hari ibu di lingkungan BUMN bertajuk Kerja Profesional Tanpa Pelecehan.
"Saya mengutuk keras atasan yang mengambil keuntungan dari pegawai perempuan dengan cara-cara yang tidak profesional. Manager pada timnya, penumpang kepada pramugari atau teman yang sekedar iseng," kata dia di Djakarta Theater, Ahad, 22 Desember 2019.
Menurut Erick Thohir, pelecehan seksual itu tindak kejahatan yang harus berhenti hari ini. Dia mengajak semua perempuan untuk tidak diam, berani bergerak, berani menghentikan segala tindakan dan upaya yang bertujuan merendahkan martabat mereka.
Karena, menurut Erick, kekerasan dan pelecehan seksual adalah penghinaan terhadap dasar kemanusiaan. "Bergerak sendiri bisa menghasilkan perubahan. Namun bergerak bersama kita bawa perubahan. Ayo ibu-ibu kita bersatu melawan kekerasan seksual," kata Erick Thohir.
Acara itu juga dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Pada kesempatan itu, Erick mengucapkan selamat Hari Ibu untuk para menteri perempuan, para pemimpin perempuan BUMN hebat, para pekerja perempuan hebat, dan untuk seluruh perempuan yang luar biasa di seluruh penjuru Indonesia.
Dia mengatakan ibu memiliki arti penting baginya, karena tanpa sosok ibu tidak mungkin ada seperti saati ini. "Ibu adalah seorang sosok yang bersusah payah mengandung. Seseorang yang rela mengorbankan waktu, uang, tenaga, pikiran bahkan nyawa demi melahirkan, membina, mendidik dan membesarkan anaknya hingga berhasil menggapai bintang," kata Erick.
Erick Thohir melihat kesetaraaan gender saat ini sudah mulai membaik, tapi kekerasan dan pelecehan seksual masih banyak terjadi. Bahkan, kata dia, setiap 30 menit dua kekerasan seksual terjadi di Indonesia.
"Kekerasan-kekerasan seksual itu terjadi di rumah, ruang publik, transportasi umum dan yang ini juga banyak terjadi di tempat kerja. Sekecil apapun kekerasan dan pelecehan seksual tidak dapat kita biarkan," ujar Erick Thohir.