TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai persiapan dilakukan oleh para pengelola dan operator jalan tol dalam menghadapi lonjakan pemudik Natal dan Tahun Baru yang melalui jalan tol. Persiapan yang mereka dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan fungsi rest area.
Operator jalan tol juga senantiasa memperbarui dan menginformasikan prediksi kepadatan lalu lintas. Dengan demikian, sejumlah langkah preventif dan skenario penanganan kendala-kendala yang terjadi di lapangan dapat segera diputuskan. Secara umum, rekayasa lalu lintas menjadi skenario yang paling umum dilakukan guna mengatasi kepadatan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) dalam menyelenggarakan rekayasa lalu lintas di masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini. "Untuk rekayasa lalu lintas, kita menginduk ke Korlantas. Contohnya sistem one way [satu arah] akan dilakukan saat arus mudik," ujarnya seperti dikutip Bisnis, Ahad 22 Desember 2019.
Senada, PT Waskita Toll Road (WTR) yang memperkirakan puncak arus mudik terjadi dalam dua hari (21-22 Desember 2019), juga memberlakukan sistem satu arah di KM 70 Gerbang Tol (GT) Cikatama sampai dengan KM 414 GT Kalikangkung, mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Selain rekayasa lalu lintas, optimalisasi layanan melalui fasilitas pendukung lalu lintas dan transaksi, termasuk di rest area, juga dilakukan para pengelola jalan tol.