Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indef Prediksi Pertumbuhan Kredit pada 2020 Masih Single Digit

image-gnews
Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak
Aviliani. TEMPO/ Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Aviliani, memprediksi pertumbuhan kredit domestik pada tahun depan belum terlalu moncer. Ia menyebut, pada 2020, laju kredit masih lesu di level single digit atau di bawah 10 persen. 

“Saat ini pertumbuhan kredit domestik 8 persen. Ke depan di bawah double digit. Ini dipengaruhi beberapa hal,” katanya dalam diskusi bertajuk 'Catatan Akhir Tahun: Mewaspadai Resesi Ekonomi Global’ di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Desember 2019. 

Berkaca dari tahun ini, adanya fenomena penurunan suku bunga acuan tidak menjamin meningkatnya distribusi kredit produktif. Laju pertumbuhan kredit, kata dia, tak terlampau bergerak membaik meski Bank Indonesia terus-terusan menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 DRR sebanyak empat kali dalam rentang Juli hingga Oktober 2019. 

Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi kredit lesu adalah tingginya Loan to Deposit Ratio atau LDR perbankan. Aviliani mengatakan performa LDR sejak 2018 terus melonjak. Bahkan, angka itu mencapai 94,3 persen pada kuartal III 2019. Lantaran tingginya LDR, perbankan cenderung selektif dalam memberikan kredit. 

Penyebab lain yang membuat kredit tak bergerak luwes ialah pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK perbankan yang stagnan. Kondisi ini dipengaruhi oleh adanya penerbitan obligasi pemerintah yang jor-joran sepanjang 2019. Penerbitan obligasi dengan bunga tinggi dari pemerintah menyebabkan aliran dana masuk ke perbankan melambat. 

"Pemerintah keluarkan obligasi dengan bunga lebih tinggi. Uang masuk ke pemerintah. Dengan begitu, pemerintah saingan dengan perbankan,” ujarnya. 

Fenomena tersebut diakui membuat likuiditas bank menjadi ketat. Dalam posisi ini, Aviliani mengatakan bank mau tidak mau akan mengambil aksi mempertahankan suku bunga deposito tinggi untuk mendorong masuknya DPK. Namun, tingginya suku bunga deposito yang tinggi akan membuat suku bunga kredit sulit cair dalam waktu dekat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sisi bank, Aviliani mengimbuhkan perbankan akan selektif memberikan kredit lantaran ada potensi kredit macet alias NPL. Sejak awal 2019, NPL memang tercatat naik meski angkanya masih di bawah 5 persen. Meski begitu, bank mesti waspada menyalurkan kredit. 

Kemudian, perbankan ditengarai menghadapi kondisi sulit karena dihadapkan dengan pesaing fintech. Kelahiran fintech menciptakan euforia baru di level masyarakat dan telah membentuk ekosistem tersendiri. Perkembangan fintech juga makin moncer lantaran adanya kerja sama dengan e-commerce. 

Dengan begitu, Aviliani menyarankan beberapa solusi untuk meningkatkan kredit perbankan. Misalnya perlu ada stimulus APBN terhadap sektor-sektor produktif, termasuk mendorong penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

7 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

2 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.


Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

4 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

23 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

23 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

24 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.


OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

25 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

OJK menyebutkan pemanfaatan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 telah mencapai Rp 830,2 triliun.


OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

25 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

OJK menyatakan kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 berakhir per hari ini, Minggu, 31 Maret 2024


5 Risiko KPR Rumah, Lebih Mahal hingga Suku Bunga yang Tidak Stabil

26 hari lalu

Sebelum mengambil KPR, sebaiknya ketahui beberapa risiko KPR rumah. Di antaranya harganya yang jadi mahal dan suku bunga tidak stabil. Foto: Canva
5 Risiko KPR Rumah, Lebih Mahal hingga Suku Bunga yang Tidak Stabil

Sebelum mengambil KPR, sebaiknya ketahui beberapa risiko KPR rumah. Di antaranya harganya yang jadi mahal dan suku bunga tidak stabil.