TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memutasi sejumlah pejabat eselon II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hari ini, Jumat, 20 Desember 2019. Pemutasian ini diduga berkaitan dengan beberapa kasus yang bergulir di wilayah kepabeanan, seperti penyelundupan motor gede Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Garuda Indonesia beberapa waktu lalu.
Salah satu pejabat yang santer dikabarkan bakal digeser adalah pejabat eselon di Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Terkait informasi pemutasian ini, Kepala Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta Finari Manan tak menampik.
“Betul ada mutasi. Mutasi ini bukan untuk beberapa orang, tapi puluhan pejabat eselon III Direktorat Jenderal Bea Cukai di seluruh Indonesia,” ujar Finari kepada Tempo, Jumat, 20 Desember 2019.
Meski begitu, Finari menolak kebijakan mutasi disangkut-pautkan dengan kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton. Sebab, mutasi memang biasa terjadi di lingkungan pemerintahan. “Sama sekali tidak ada hubungannya dengan case Harley,” tuturnya.
Sumber Tempo di lingkungan pemerintahan sebelumnya menyatakan Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan mengganti sejumlah pejabat kepabeanan dengan pejabat yang baru. Pejabat baru pengganti itu diharapkan segera menetapkan AA menjadi tersangka kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.