TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan seluruh jalur darat siap digunakan untuk puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru. Musim libur Natal ini berawal dari hari ini, Jumat 20 Desember 2019 sampai beberapa hari ke depan.
Pengawasan paling ketat terkait arus kendaraan keluar ibu kota saat ini menyasar Tol Jakarta -Cikampek, termasuk struktur layangnya yang baru dibuka Ahad lalu. Tol Japek II ini digadang-gadang sebagai infrastruktur yang mampu mengurangi kemacetan di jalur keluar-masuk ibu kota hingga 40 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengatakan sudah mengevaluasi persiapan Jalan TOl Japek II yang kini sudah dilalui lebih dari dua ribu kendaraan per jam tersebut. "Ada beberapa perubahan di lokasi masuk, termasuk menghapus marka lama, dan penantaan barier," katanya di Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Dia pun menginstruksikan tambahan penerangan di sepanjang jalur keluar masuk Jakarta. Di samping pembatasan kendaraan berat pada hari tertentu, regulator pun melarang bus dan truk memakai tol layang Cikampek sepanjang 38 kilometer tersebut untuk kelancaran mobul penumpang. "Elevated memang jadi fokus kita kali ini."
Merujuk survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, terdapat hampir 60 persen pemudik liburan Natal dan Tahun Baru kali ini yang bepergian di jalur darat. Sebanyak 48 persen dari pergerakan total 16,41 juta pemudik diperkirakan memakai mobil pribadi, belum terhitung dengan 4 persen gabungan penguna sepeda motor dan mobil travel, serta 8 persen pemakai bus besar.
Pengguna angkutan udara diprediksi hanya 24 persen dari total pemudik, diikuti 15 persen pangsa pemakai kereta api dan 1 persen di kapal laut.
Kementerian Perhubungan sudah memetakan potensi kemacetan di puncak mudik Natal dan Tahun Baru ini. Saat memaparkan data pada Senin lalu, Budi menyebut titik kepadatan lebih sedikit dari masa mudik lebaran. "Potensi macet pasti ada di ruas yang sempit, kena pasar tumpah, juga di pelabuhan penyeberangan," ujarnya. "Tentu ada penebalan jumlah petugas."
Direktur Preservasi Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Atyanto Busono, mengatakan karakter perjalanan liburan akhir tahun terbagi menjadi arus mudik dan rekreasi. Karenanya, pemerintah pun secara khusus memperhatikan akses wisata. "Tugas PU simple, memastikan tak ada lubang dan gelombang jalan," katanya, Rabu lalu.
Secara nasional, kata dia, pada masa liburan Natal dan Tahun Baru ini terdapat sekitar 170 kilometer ruas tol yang dibuka secara fungsional, baik yang setengah beroperasi maupun yang beroperasi penuh tanpa tarif. "Pekerjaan di tol dan jalan nasional otomatis kami stop," kata dia. "Ini menyeluruh, agar tak hambatan karena perbaikan jalan dan sebagainya."
Manajemen PT Jasa Marga (persero) Tbk memperkirakan terdapat 4,7 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta untuk liburan Natal dan Tahun Baru, mulai 20 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. "Angka ini naik 22 persen dari lalu lintas normal atau naik 5,3 persen dari lalu lintas periode Nataru 2018,” ujar Direktur Operasi Jasa Marga, Subakti Syukur, Kamis.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS PAE DALE