“Jadi kalau Pak Suryo (Dirjen Pajak Suryo Utomo) masih ketahan shortfall (kekurangan penerimaan pajak, Pak Heru (Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi) sudah senyum-senyum,” kata Sri Mulyani sambil tersenyum. Walhasil Heru Pambudi yang duduk di ujung tampak salah tingkah, sementara Suryo diam saja.
Badan Pusat Statistik atau BPS sebelumnya mencatat harga rokok mulai merangkak naik beberapa bulan terakhir. Menurut catatan BPS, sejak September hingga November 2019, rokok selalu memberikan andil kepada angka inflasi sebesar 0,01 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan tersebut berkaitan dengan rencananya pemerintah untuk menaikkan cukai rokok mulai Januari 2020. "Saya pikir kenaikan ini terjadi karena pedagang mengantisipasi rencana kenaikan cukai rokok," ujarnya di Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019.
Pada November, BPS mencatat kelompok makanan jadi dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Komponen ini memberi andil bagi inflasi November sebesar 0,04 persen. Adapun, yang paling dominan memberikan andil inflasi adalah rokok kretek dan rokok kretek filter dengan masing-masing 0,01 persen.
Suhariyanto melanjutkan, kenaikan harga rokok tersebut terjadi dilakukan oleh pedagang secara gradual. Hal ini karena, pedagang tidak menginginkan para perokok kaget terhadap harga rokok yang tiba-tiba melonjak tahun depan.
Menurut catatan BPS, harga rokok kretek filter telah mengalami peningkatan harga hingga 0,70 persen, secara gradual. Kenaikan pelan-pelan ini terjadi di 50 kota dari 82 kota yang dilakukan survei oleh BPS. Dari catatan BPS, kenaikan tertinggi terjadi di kota Sibolga dengan angka 4 persen.
DIAS PRASONGKO