Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seperti di Cina, Bisnis Pinjaman Online Bakal Semakin Terseleksi

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Seorang warga memindai barcode saat memberikan sedekah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 Desember 2019. Penggunaan layanan fintech tersebut untuk memudahkan masyarakat yang ingin menyumbangkan sebagian penghasilan untuk sosial serta mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi secara non tunai. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang warga memindai barcode saat memberikan sedekah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 Desember 2019. Penggunaan layanan fintech tersebut untuk memudahkan masyarakat yang ingin menyumbangkan sebagian penghasilan untuk sosial serta mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi secara non tunai. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain industri fintech peer-to-peer lending alias pinjaman online diprediksi semakin terseleksi. Kondisi ini berkaca dari kondisi yang terjadi di Cina saat ini.

"Di Cina sekitar 5 tahunan, lalu pemerintah agak bangun, interest loan di-cap dan direstriksi, Indonesia juga enggak akan terlalu jauh berbeda dengan di sana," ujar praktisi financial technology Alison Jap dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.

Berdasarkan observasinya, Alison mengatakan pemain yang berguguran terutama adalah para pelaku fintech pinjaman online ilegal, serta para pinjaman online yang memiliki praktis bisnis yang kurang baik. Di sisi lain, masih akan ada banyak perusahaan pinjaman online yang bertahan.

"Menurut saya akan ada pemain yang akan terus berkembang karena mereka memberikan dampak positif kepada perekonomian," ujar Alison. "Contohnya lending yang memberikan working capital untuk UMKM dan petani, nelayan, atau masyarakat lain yang unbanked atau uderbanked."

Dilansir dari Reuters, China Banking and Insurance Regulatory Commision menunjukkan saat ini tersisa 427 perusahaan pinjaman online yang beroperasi, merosot dari 6.000 pemain pada 2015. Cina belakangan memang mulai mengatur ketat industri pinjol di negaranya.

Alison melihat pemerintah sekarang mulai mengatur bisnis fintech atau pinjaman online di Tanah Air. "Kalau dilihat, regulasinya kan semakin strict, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) semakin ketat," tuturnya. Ia membandingkan kondisi tersebut dengan beberapa tahun lalu, ketika para pemain pinjaman online tidak terlalu sulit untuk beroperasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Otoritas Jasa Keuangan, melalui Satuan Tugas Waspada Investasi tampak mulai bersih-bersih fintech pelaku pinjaman online ilegal. Sejak awal tahun hingga November 2019, ada sebanyak 1.494 pemain pinjol ilegal yang ditindak. Apabila dilihat sejak 2018, jumlah totalnya adalah 1.898 entitas.

Alison meyakini pemerintah kurang dari 10-15 tahun lagi akan mengatur ketat sektor jasa keuangan digital tersebut. Hal itu, ujar perempuan yang sehari-hari beraktivitas di Doku itu, berkaca dari sektor fintech pembayaran yang mulanya tidak diatur dan saat ini sudah sangat diatur oleh Bank Indonesia.

Di samping, ia meyakini ada dorongan dari pelaku industri pesaing seperti multifinance yang mendorong adanya aturan terhadap P2P Lending. Pasalnya saat ini industri multifinance sudah diatur ketat alias heavy regulated. "Menurut saya, tidak mungkin sesuatu yang berdampak begitu besar bagi masyarakat, regulasinya akan loose."

Berbeda dengan Alison, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Febrio Kacaribu memprediksi pertumbuhan industri fintech di Tanah Air masih cukup lama. Para pelaku masih bisa memperbesar pasar, dengan syarat OJK tetap longgar dalam mengatur industri ini.

Ia memang menyarankan OJK tak buru-buru mengatur ketat para pemain bisnis fintech pinjaman online. Terutama, lantaran para pemberi pinjaman untuk P2P lending pun masih belum banyak. Menurut Febrio, saat ini pelaku industri tersebut masih lebih banyak disokong super lender. "Jadi regulasi jangan dulu, kasus P2P lending kan hanya berapa, regulasi bisa nanti saja karena belum ada risiko sistemik yang imminent," tutur Febrio.

CATATAN KOREKSI: Berita ini diedit pada Sabtu, 21 Desember 2019, pukul 16.46 WIB karena ada klarifikasi narasumber untuk mengurangi kesalahpahaman masyarakat.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Pimpin Rapat Indonesia Darurat Judi Online, Omset Rp327 Triliun Setahun

15 jam lalu

Ilustrasi judi online.
Jokowi Pimpin Rapat Indonesia Darurat Judi Online, Omset Rp327 Triliun Setahun

Presiden Jokowi memimpin langsung rapat internal Indonesia darurat judi online, yang omsetnya setahun Rp327 triliun hampir 10 persen dari APBN


Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

21 jam lalu

Ilustrasi judi online.
Otoritas Jasa Keuangan Blokir 5 Ribu Rekening Ditengarai Terlibat Judi Online

OJK menjelaskan perputaran uang judi online selama ini ada yang tidak dilakukan di dalam negeri atau lintas batas.


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

1 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

1 hari lalu

Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.  Otoritas Jasa keuangan (OJK) terus meningkatkan koordinasi, integrasi dan kerja sama di antara berbagai bidang organisasi di OJK untuk semakin memperkuat pengawasan lintas bidang di industri jasa keuangan. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.