TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menuturkan berbagai pro-kontra yang muncul soal ekspor benih lobster, tak akan menyurutkan langkahnya. Ia ingin membuktikan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto tak salah telah memilih dirinya sebagai menteri.
"Saya akan buktikan Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak salah memberi saya amanah (sebagai menteri) ini," ujar Edhy di sela menghadiri Rapat Kerja Teknis Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di Yogyakata Kamis, 19 Desember 2019.
Ia menegaskan dirinya sudah ikhlas mengabdikan diri membangun negeri ini. Ia pun berniat membuktikan jika Presiden Joko Widodo dan juga Ketua partainya, Gerindra Prabowo Subianto tidak salah memberinya tugas memimpin kementerian itu.
Edhy mengatakan, sebelum melangkah dan mengambil keputusan dirinya juga selalu berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan selalu kementerian yang membawahi Kementerian KKP. Sehingga, ia memastikan tak ada pemaksaan atau tekanan pula soal wacana ekspor benih lobster itu.
"Jangankan ditenggelamkan, ditembak kepala pun, kalau saya yakin itu baik untuk kepentingan masyarakat, saya akan lakukan," ujar Edhy
Kata ditenggelamkan sendiri sempat populer dilontarkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang belakangan juga mengkritik rencana ekspor benih lobster itu.
Menurut Edhy, wacana ekspor benih lobster merupakan aspirasi yang muncul dari bawah. Pihaknya sebagai pemerintah masih menampungnya. Dari pantauannya, setidaknya ada beberapa titik budidaya lobster yang kemungkinan siap ekspor. Antara lain Lombok, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur juga Lampung. Namun pihaknya belum mengecek seluruh titik titik itu.
Edhy mengatakan baru mendapatkan gambaran antara lain di Lombok dan Jawa Timur yang sudah melakukan budidaya benih itu. "Ini namanya informasi, salah tidaknya harus kami cari tahu kebenarannya. Jangan diperdebatkan dulu, yakinkan dulu," ujarnya.
Edhy menambahkan sebelum yakin atas kebenaran informasi soal ekspor benih yang berkembang itu, ia meminta berbagai pihak tak langsung meributkannya. "Masak Anda nggak yakin dengan saya, seolah saya akan menghabiskan devisa. Nggak usah dikait-kaitkan dengan itu lah," ujar dia.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, terus menentang rencana KKP untuk kembali membuka keran ekspor bibit lobster. Namun, Susi percaya bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak akan memberikan restu terhadap wacana ekspor benih lobster itu.
"Saya tetap masih ingin percaya Pak Presiden (Jokowi) tidak mengizinkan ekspor bibit lobster. Saya percaya Presiden akan melindungi plasma nutfah yang bernilai begitu besar," tutur Susi melalui s akun media sosial Twitter pribadinya, Kamis, 19 Desember 2019.
Susi meyakini Jokowi bakal mengambil kebijakan yang mendukung keberlangsungan benih lobster demi menjaga sumber daya alam negara. Susi menyamakan lobster dan ikan sidat yang terdaftar dalam CITIES atau Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora.
PRIBADI WICAKSONO | FRANCISCA CHRISTY ROSANA