Tempo.Co, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan operator bus pariwisata acap lalai melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check armada menjelang puncak masa angkut libur panjang, seperti libur Natal dan tahun baru. Kelalaian ini dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan lalu lintas karena kondisi armada yang tidak prima.
"Yang kritis adalah angkutan pariwisata. Busnya biasanya enggak di-ramp check," ujar Budi Karya saat membuka posko angkutan Natal 2019 dan tahun baru 2020 di kantornya, Kamis, 19 Desember 2019.
Adapun ramp check adalah inspeksi keselamatan armada yang mengacu pada peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 154 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat. Budi Karya mengatakan ramp check wajib dilakukan secara berkala oleh operator bus, termasuk bus pariwisata.
Apalagi, kata dia, armada bus pariwisata kerap dioperasikan operator untuk angkutan tambahan pada puncak masa liburan. Budi Karya lantas meminta masyarakat yang hendak mudik menggunakan angkutan bus pariwisata untuk jeli mengecek kesiapan armada.
"Saya minta kepada penumpang lihat bus sudah di-ramp check apa belum," katanya. Untuk mengetahui armada mana saja yang sudah melalui ramp check, Budi Karya mengatakan masyarakat bisa memeriksa kaca depan bus.
Umumnya, kata dia, petugas akan menyematkan stiker khusus pada kaca depan bus bagi armada yang sudah melewati inspeksi. Di sisi lain, Budi Karya meminta operator bus untuk jujur menginformasikan kepada penumpangnya terkait kesiapan unitnya.
Seumpama terciduk ada armada yang beroperasi tanpa melalui inspeksi keselamatan, Budi Karya mengatakan pihaknya bersama dinas perhubungan dan Polres setempat akan menindak. "Pada saat pelaksanaan, saya minta tolong Kadishub dan Kapolres melakukan law enforcment. Yang busnya enggak layak, harus pulang ke kandang," tuturnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan untuk angkutan mudik Natal dan tahun baru, 69 persen masyarakat akan melakoni perjalanan darat di Pulau Jawa dan melewati Tol Trans Jawa. Survei itu melibatkan 2.300 responden terverifikasi.
Dari sigi itu, Kementerian Perhubungan mencatat masyarakat yang akan mudik dengan bus sebanyak 1,75 juta orang. Angka ini naik 3,35 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.