TEMPO.CO, Jakarta - Para pengusaha angkutan meminta PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbolehkan bus dan angkutan umum naik ke Tol Layang Jakarta Cikampek. Pengusaha menilai hal tersebut akan mendorong masyarakat naik angkutan umum saat libur Natal dan Tahun Baru 2020.
“Mohon ada kebijakan Tol Elevated bisa untuk angkutan orang,” kata Ketua Bidang Angkutan Orang DPP Organda Kurnia Lesani Adnan dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019.
Menurut Kurnia, pemerintah memang seharusnya memberikan prioritas kepada angkutan umum, ketimbang angkutan pribadi. Tapi setelah diresmikan, Jasa Marga baru mengizinkan tol layang ini untuk angkutan pribadi atau kendaraan golongan I.
Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda, Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, mengatakan usulan dari Kurnia memang tengah dibahas di kementerian. Menurut Yani, sangat mungkin bus untuk naik ke tol layang yang baru diresmikan tersebut. “Masih kami bicarakan,” kata dia.
Sebab, Kemenhub juga tak ingin tol layang ini pun akhirnya dinaiki oleh truk atau bus yang Over Dimension Overload (ODOL) alias kelebihan muatan. Sebab, potensi bahayanya semakin tinggi saat melaju di tol layang.
Sementara itu, Operation & Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Fitri Wijayanti, memastikan secara konstruksi, tol layang ini sudah dirancang untuk bisa dilalui kendaraan golongan I hingga golongan V. Tapi, tol masih dibuka untuk kendaraan pribadi karena pertimbangan truk ODOL.
Dalam pantauan Jasa Marga, ternyata bukan hanya truk yang ODOL, tapi juga bis umum. Itu sebabnya, Tol Layang Jakarta-Cikampek baru dibuka untuk kendaraan pribadi demi kenyamanan pengguna. Jasa Marga baru akan mengizinkan truk dan bus naik ke tol layang ketika sudah ada komitmen dari pengusaha untuk tidak menjalankan kendaraan yang kelebihan muatan.