Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantah Bangkrut karena Bakar Duit, Pendapatan OVO Naik 19 Kali

image-gnews
Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO). Foto/Istimewa
Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO). Foto/Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra menyatakan perusahaan telah mencatatkan kenaikan pendapatan sampai 19 kali lipat hingga 2019. Capaian tersebut didukung oleh pertumbuhan pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) sampai 12 kali lipat.

"Jadi kalau dibilang (kami) bakar duit dan akhirnya kolaps, ya enggak. Revenue tumbuh sampai 19 kali kok, kami juga baru 2 tahun," kata Karaniya saat ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2019.

Karaniya menjelaskan, angka pendapatan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi finansial berupa dompet digital itu terlihat dari data tahunan per Oktober 2019 lalu. "Tercatat pendapatan yang tercermin melalui total purchased value (TPV) naik sampai 19 kali lipat," ucapnya.

Lebih lanjut, Karaniya memaparkan capaian yang menggembirakan itu juga disokong oleh peningkatan jumlah dana yang berhasil dihimpun sampai dengan 8 kali lipat. Hingga saat ini jumlah perangkat yang telah terhubung dengan platform OVO di Tanah Air mencapai 115 juta perangkat.

Ke depan Karaniya yakin capaian tersebut masih bisa ditingkatkan lantaran penetrasi fintech, khususnya dompet digital di Indonesia belum maksimal. "Digital payment itu penetrasinya cuma 56 persen saat ini. Ruang untuk kami tumbuh itu masih besar banget."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karaniya menambahkan saat ini OVO juga berhasil menurunkan biaya pemasaran yang selama ini berkontribusi cukup besar terhadap pengeluaran perusahaan. Namun, dia tak menjelaskan seberapa besar penurunan yang berhasil dicapai.

Sejumlah data lainnya juga menunjukkan profitabilitas OVO juga baik. "Revenue naiknya bagus banget, marketing cost makin turun," ucap Karaniya. Meski begitu, ia mengakui bisnis ini berbeda dengan bisnis konvensional. "Punya long tail, horizon lebih panjang. Dibutuhkan nafas yang panjang di awal, semua diperhitungkan."

Sebelumnya bos sekaligus pendiri Lippo Grup, Mochtar Riady membenarkan adanya penjualan saham Lippo Grup yang ada di platform dompet digital OVO. Menurut dia, Lippo telah menjual sebagian besar saham mereka di OVO dan saat ini hanya tinggal menyisakan 30 persen.

"Kami bukan lepas saham, kami jual sebagian. Sekarang kami mungkin (tinggal) 30 persen atau sepertiga," kata Mochtar kepada sejumlah media ketika ditemui usai menjadi pembicara dalam acara Indonesia Digital Conference di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2019.

Mochtar mengatakan dirinya tak mengetahui pasti nilai jual saham OVO tersebut. Dia juga tak menjelaskan siapa saja pihak yang telah membeli saham itu. Namun dia memastikan, penjualan saham tersebut dilakukan karena OVO dinilai terlalu banyak melakukan praktik bakar uang.

BISNIS | DIAS PRASONGKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Bayar Jalan Tol Tanpa Kartu: Pakai OBU

12 hari lalu

QRIS merupakan QR Code yang kini marak digunakan sebagai model pembayaran, tak terkecuali untuk bayar tol. Simak cara bayar tol pakai QRIS berikut. Foto: Canva
Cara Bayar Jalan Tol Tanpa Kartu: Pakai OBU

Anda lupa tidak bawa kartu e-tol? Jangan panik. Anda bisa bayar jalan tol tanpa kartu menggunakan OBU. Begini caranya.


OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

23 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi usai acara Launching Bulan Fintech Nasional and the 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.


Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

26 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

26 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

30 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM


OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

57 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.


Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

30 Januari 2024

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

Bos PT Inclusive Finance Group alias Danacita buka suara usai ramainya kasus bayar uang kuliah pakai pinjol di Institut Teknologi Bandung (ITB).


Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

26 Januari 2024

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

ITB menyadari tidak semua orang dapat meminjam uang ke bank karena harus memiliki agunan.


Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

25 Januari 2024

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

Xendit merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk membantu marketplace menyederhanakan pembayaran dan pinjaman.