TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina berencana menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi sekitar 6 persen pada 2020 dari posisi tahun ini yang berkisar 6 hingga 6,5 persen.
Para pemimpin Cina berusaha mendorong pertumbuhan tak hanya untuk membatasi kehilangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi stabilitas sosial, tetapi juga menghadapi tekanan untuk mengatasi risiko utang.
Target yang diusulkan akan diumumkan pada sesi pertemuan parlemen tahunan Cina pada awal Maret 2020. Target itu akan disahkan oleh para pemimpin puncak di Konferensi Kerja Ekonomi Pusat bulan ini, ujar tiga sumber yang mengetahui tentang hasil pertemuan.
"Kami bertujuan untuk menjaga pertumbuhan tahun depan dalam kisaran yang wajar, atau sekitar 6 persen," kata sumber yang meminta identitasnya tak disebutkan, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 14 Desember 2019.
Para pemimpin top Cina berjanji untuk menjaga kebijakan ekonomi tetap stabil serta membuatnya lebih efektif untuk mencapai target pertumbuhan 2020. Tahun 2020 juga disebutkan akan menjadi tahun sangat penting bagi Partai Komunis yang berkuasa untuk memenuhi tujuannya menggandakan produk domestik bruto (PDB) dan pendapatan dalam dekade hingga 2020.
Sementara itu, Pemerintah Cina tengah berupaya meningkatkan investasi infrastruktur dengan memungkinkan pemerintah daerah menerbitkan lebih banyak obligasi khusus tahun depan. Namun akan ada lebih sedikit ruang untuk pemotongan pajak, kata sumber tersebut. “Defisit anggaran tahunan bisa naik dari 2,8 persen tahun ini dari PDB, tetapi kemungkinan akan dipertahankan dalam 3 persen,” katanya.
Pemerintah daerah diizinkan untuk menerbitkan obligasi khusus senilai sekitar 3 triliun yuan atau setara US$ 426,2 miliar pada 2020. Obligasi khusus itu untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, termasuk 1 triliun yuan yang dilakukan di depan untuk tahun ini. "Kebijakan fiskal akan memberikan dukungan utama bagi perekonomian," kata seorang sumber Reuters.
Sumber tersebut menyatakan bank sentral kemungkinan akan melonggarkan kebijakan lebih lanjut untuk mendorong pinjaman dan menurunkan biaya pendanaan perusahaan. Di sisi lain, bank sentral ingin menghindari spekulasi properti dan ekspektasi inflasi setelah inflasi konsumen mencapai level tertinggi dalam delapan tahun pada November.
Beijing telah meluncurkan rangkaian langkah-langkah yang pro pertumbuhan tahun ini, dengan memotong pajak dan biaya serta membiarkan daerah menerbitkan obligasi khusus senilai 2,15 triliun yuan.
BISNIS