TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengaku terus mendorong kalangan milenial untuk berpartisipasi dalam pembangunan, salah satunya lewat generasi muda yang bekerja di jajaran perusahaan pelat merah.
Erick juga berharap generasi milenial bisa menjadi pimpinan-pimpinan BUMN di masa mendatang. "Dirut BUMN jangan yang usia 65-70 gitu, kalau bisa 45," ujarnya saat menjadi pembicara pada Milenial Fest 2019 di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2019.
Dalam acara Milenial Fest 2019 bertema "Lompatan Kemajuan" itu, Erick menyebutkan, pihaknya tengah mendorong generasi milenial untuk terus meningkatkan kontribusinya. "Kita coba ada upgrade hal-hal seperti itu. Senior jadi mentor gak apa-apa. Tetapi yang kerja, yang mendobrak, biar yang mudaan, lah," kata Erick.
Erick mengaku tengah menyiapkan ruang kerja kreatif di kementeriannya untuk memfasilitasi kalangan milenial dalam bekerja di kementerian yang dipimpinnya. "Kemarin, kami baru saja sisir anggaran di BUMN. Mana yang tidak efisien, mana kurang tepat, kita coba perbaiki. Ini bicara di kementerian ya, bukan perusahaan," katanya.
Ia mencontohkan budget untuk training akan dialihkan menjadi short course untuk meningkatkan kapasitas 400 tim yang ada di BUMN. "Jadi, saya enggak mau bikin cuma rapat-rapat enggak penting, tetapi kita pakai upgrade tim di BUMN. Apalagi, dengan paradigma yang kita kembangkan menjadi service oriented," katanya.
Erick juga tidak menyetujui rencana pembelian tanah atau gedung untuk penyimpanan arsip, sebab kini era sudah berubah. "Saya rasa kan eranya sudah iCloud. Ngapain kita bikin sesuatu yang masif lagi? Apalagi, kita mau pindah ibu kota baru. Lebih baik dana ini untuk memperbaiki gedung kementerian yang sudah tua, hampir 30 tahun," katanya.
Rencananya, kata Erick, semua lantai akan direnovasi menjadi working space yang kreatif. "Apalagi, ke depan mesti memikirkan generasi muda di BUMN yang memang 'working space-nya' berbeda," katanya.
ANTARA