Tempo.Co, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan PPATK ikut terlibat dalam seleksi calon direksi Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Menurut dia, itu dilakukan karena Menteri BUMN Erick Thohir meminta keterlibatan PPATK.
"Kami juga membantu, kalau BUMN itu melalui Kementerian BUMN. Jadi kalau menteri BUMN minta, tentu kami bantu," kata Badaruddin di kantor PPATK, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Dia mengatakan penelusuran dana terhadap calon yang diusulkan membutuhkan waktu cukup panjang agar dapat data yang berkualitas baik. Namun kata dia, bisa juga dalam waktu singkat.
"Kalau permintaannya waktunya cukup panjang, data yang kami terima dan sampaikan lebih luas dan kualitas lebih baik. Tapi kalau waktunya pendek, itu kadang-kadang kami tidak punya cukup waktu, sehingga data yang kami sampaikan sesuai dengan data yg kami miliki di database," ujar dia.
Dia berharap permintaan penelusuran aliran dana seperti antara intansi itu terus dilakukan. "Kalau minta data kepada PPATK dapat memberikan cukup waktu sehingga kami juga bisa bekerja dengan lebih baik dalam melayani instansi terkait," ujar dia.
Badaruddin juga mengatakan penelusuran transaksi keuangan itu meliputi pola-pola transaksi yang selama ini dilakukan oleh calon pejabat publik tersebut.
"Kalau tiap bulan dia terima di luar karakteristik profil dia, maka kita laporkan dalam transaksi keuangan mencurigakan," kata dia
Meski begitu, laporan tersebut harus dianalisis terlebih dahulu karena kemungkinan dana tersebut berasal dari hasil investasi dari dana sebelumnya asal didasarkan sumber yang jelas.
HENDARTYO | ANTARA