TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menjelaskan mengenai adanya kerja sama antara Mahaka Grup dengan PT Garuda Indonesia Tbk. (Persero) yang sempat menjadi polemik. Kerja sama itu terjadi sebelum dia menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Saya rasa namanya perusahaan media, pasti ada, tapi sudah berjalan sebelum saya menjabat. Kan, mungkin ada kerja sama dengan BUMN atau dengan pemerintah," kata Erick di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat 13 Desember 2019. Erick sendiri tercatat sebagai Presiden Komisaris Mahaka Media.
Meski Garuda memiliki kerja sama dengan Mahaka, Erick menegaskan tidak akan memberikan keistimewaan kepada maskapai pelat merah ini. Apalagi, menurut dia, kerja sama keduanya tak terlalu banyak, nilainya hanya mencapai ratusan juta.
Karena itu, lanjut Erick, tidak ada manfaatnya BUMN memanfaatkan perusahaan yang didirikannya dengan memberikan proyek. Yang jelas, dia meminta pejabat-pejabat BUMN untuk bisa bekerja dengan baik. Khususnya untuk tidak melakukan korupsi.
"Karena itu, jangan pikir kalau sudah kasih kerjaan ke perusahaan saya dan ada kasus tidak baik atau korupsi, tidak akan dicopot. Ya pasti makin saya copot. Saya bukan tipe apalagi nilainya cuma ratusan juta. Saya tidak takabur, buat saya sendiri sudah cukup," ujar dia.
Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan Mahaka dan Garuda memang memiliki kerja sama. Menurut dia, kerja sama tersebut nilainya tak mencapai Rp 800 juta tetapi hanya Rp 300 juta. Adapun kerja sama tersebut terkait pengadaan artis karena Mahaka sebagai event organizer (EO).
"Mahaka itu kebagian pengadaan artis, itu waktu peluncuran Airbus itu. Pak Erick kan udah keluar dari Mahaka, dan proyek Rp 300 juta itu kan tidak besar dan tidak pengaruhi keputusan Pak Erick tindak tegas Garuda," ujar Arya Sinulingga di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat 13 Desember 2019.
DIAS PRASONGKO