TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Pekerja Garuda atau Sekarga belakangan disebut-sebut terlibat dalam skandal pengangkutan Harley Davidson ilegal dari Prancis menuju Jakarta, yang dibawa bekas Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Ari Askhara. Kabar itu muncul di media sosial, yang menunjukkan sejumlah anggota Sekarga tengah berada di kantor Airbus di Prancis.
Menanggapi isu keterlibatan itu, Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty menampik. Tomy mengatakan pihaknya tidak berada dalam satu pesawat bersama jajaran direksi perseroan saat penerbangan perdana Airbus 300-900 pada 17 November lalu.
"Kami memang ikut menjemput pesawat Airbus yang baru milik Garuda, tapi bukan dalam satu penerbangan dengan direksi. Kami ada di penerbangan penjemputan kedua," ujar Tomy saat dihubungi Tempo pada Jumat, 13 November 2019.
Tomy menjelaskan, Garuda telah mendatangkan dua unit Airbus seri A300-900. Unit pertama dijemput oleh para direksi--yang akhirnya terungkap mengangkut Harley Davidson ilegal--pada 16-17 November 2019. Sedangkan Airbus unit kedua dijemput oleh perwakilan Sekretariat Bersama atau Sekber Garuda.
Penjemputan kedua dilakukan pada 30 November dan pesawat anyar itu tiba di Jakarta pada 4 Desember 2019. Dalam penjemputan kedua, ada enam orang perwakilan Sekber yang menjemput. Dua di antaranya adalah Tomy dan Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda alias Ikagi Achmad Haeruman.
Tomy menjelaskan,