TEMPO.CO, Jakarta - Sekretariat Bersama atau Sekber karyawan PT Garuda Indonesia Persero Tbk. meminta seluruh pegawai berfokus pada peak season layanan angkutan, yakni pada musim liburan Natal dan Tahun Baru ini. Sekber meminta pegawai tidak bersitegang dan berbeda pendapat ihwal kekisruhan manajemen yang baru-baru ini menjadi isu hangat perseroan lantaran dikhawatirkan dapat mengganggu operasional.
"Mengajak seluruh karyawan bersatu dan menghilangkan semua perbedaan, silang pendapat, dan menghentikan semua perdebatan yang tidak perlu, serta menyerahkan semua proses kepada aparat penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham," ujar Ketua Asosiasi Pilot Garuda Edward Hutabarat dalam keterangannya, Kamis, 12 Desember 2019.
Proses hukum yang ia maksud ialah kasus penyeludupan motor mewah Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diangkut pesawat anyar bus Garuda Indonesia rute Prancis-Jakarta pada 17 November lalu. Barang gelap itu milik bekas Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, yang proses pengangkutannya dimuluskan oleh sejumlah direktur perseroan.
Karena masalah itu, Garuda Indonesia saat ini tengah mengalami masa transasi kepemimpinan. Sebab, setidaknya lima direktur lama dipecat lantaran terlibat dalam kasus tersebut.
Pasca-pemecatan massal terhadap direksi terjadi, sejumlah karyawan Garuda ramai-ramai bersuara membongkar kebobrokan manajemen masa lampau. Masalah yang disuarakan bukan hanya soal angkutan barang gelap, tapi juga menyentuh kesewenang-wenangan direksi hingga dugaan kasus pelecehan seksual.
Adanya keributan karyawan di tubuh perseroan pasca-pemecatan direksi inah yang dikhawatirkan akan berdampak pada layanan maskapai Garuda. Edward lantas mendorong seluruh laryawan agar kembali mengutamakan fokusnya pada keselamatan penerbangan, apalagi saat ini sudah menjelang peak season di libur Natal dan Tahun Baru.
Ihwal pergantian direksi Garuda, Edward mengatakan Sekber menyerahkan sepenuhnya kewenangan tersebut kepada komisaris dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Adapun pemilihan direktur definitif pengganti pemimpin lama akan diumumkan saat rapat umum pemegang saham luas biara atau RUPSLB pada 22 Januari 2020.
"Sekber mendukung penuh manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPSLB," katanya.