Berdasarkan hasil kajian Ernst & Young (EY) dan Kementerian Koordinator Perekonomian bisnis e-commerce di Indonesia diperkirakan akan terus bertumbuh. Panitia Harbolnas pun mematok transaksi Rp 8 triliun dari Rp 6,8 triliun dari tahun lalu. Berpatokan pada kajian tersebut ini menjadi potensi besar untuk J&T Express terus kuatkan persiapan menghadapi permintaan pengiriman di Indonesia yang diprediksi akan menanjak, terlebih pada momen Harbolnas 12.12 mendatang.
"Bekerja sama dengan berbagai e-commerce dan mendukung pengiriman paket dengan layanan gratis ongkir tanpa minimum pembelian pada pesta belanja online ini adalah bentuk nyata kami mengekspresikan keunggulannya dalam pendistribusian paket," ujar Presiden Direktur J&T Indonesia Robin Lo. Sebagai patokan, pada pagelaran 11.11 lalu transaksi J&T melonjak lebih dari 70 persen.
Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan optimistis target Rp 8 triliun tercapai. Menurutnya, meski pertumbuhan omzet tahun merosot dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 1,2 triliun saja, target tersebut masih bisa dikatakan positif karena masih menunjukkan pertumbuhan di daerah tech savy seperti pulau Jawa saja. "Kalau di daerah penetrasi teknologi keuangan sudah merata, pasti pertumbuhannya akan lebih besar," katanya