TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menanggapi permintaan Menteri BUMN Erick Thohir kepada perusahaan itu untuk mengevaluasi sejumlah rute yang dianggap tak menguntungkan.
Garuda akhirnya meninjau ulang sejumlah rute penerbangan ke beberapa negara tujuan Eropa dengan alasan efisiensi perusahaan. "Kita hanya akan terbang sesuai kompetensi. Tujuan London, misalnya, sudah kita suspend dari kemarin," kata Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.
Pikri menjelaskan evaluasi tersebut akan berakhir setidaknya sampai Januari setelah libur Natal dan Tahun Baru. Bahkan tak tertutup kemungkinan evaluasi akan dilakukan setelah RUPS luar biasa.
Sebelumnya Menteri Erick Thohir mengaku telah bertemu dengan Ari Askhara pada bulan lalu. Saat itu ia meminta Ari--yang masih menjabat sebagai bos Garuda Indonesia--untuk mengkaji ulang bisnis model perusahaan pelat merah itu.mengkaji ulang bisnis model perusahaan pelat merah itu.
"Dalam pertemuan dengan pak Dirut itu, saya minta review apakah Garuda tidak lebih baik fokus di dalam negeri dan Asia saja," kata Erick kepada Tempo di Kementerian BUMN Jakarta, Sabtu, 9 Desember 2019.
Pasalnya, Erick menilai pasar penerbangan di dalam negeri dan Asia itu masih gemuk dan menguntungkan. "Tidak usah gaya terbang ke Eropa," ujarnya.
Kala itu Erick juga meminta Ari menghitung secara profesional berbagai kebijakan yang memberatkan Garuda selama ini, misalnya penerbangan ke London dan Amsterdam. "Saya juga sampaikan, yang namanya bisnis penerbangan ini tidak bisa menjadi bisnis seperti omprengan. Kalau penumpangnya tidak cukup, tidak usah terbang. Itu saya alami sendiri," ucapnya.
"Saya juga sampaikan, yang namanya bisnis penerbangan ini tidak bisa menjadi bisnis seperti omprengan. Kalau penumpangnya tidak cukup, tidak usah terbang. Itu saya alami sendiri," kata Erick Thohir.
ANTARA