TEMPO. CO, Madrid - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore mengaku senang Indonesia memperketat aturan perkebunan sawit. Namun, ia menyayangkan jika kebakaran hutan masih saja terus terjadi di Indonesia, bahkan semakin parah.
"Tentu saja kebakaran tahun ini lebih parah dibandingkan di Amazon. Teman saya salah satu pemimpin di Malaysia menyebutkan kondisi ecology warfare," tutur Al Gore di Paviliun Indonesia, di area Konferensi Perubahan Iklim COP 25 di Madrid, Spanyol, Rabu, 11 Desember 2019.
Karena itu ke depannya, Al Gore mendorong Indonesia mengevaluasi kembali kebijakannya dan melakukan perbaikan. Ia meyakini Indonesia memiliki komitmen untuk menyelesaikan krisis iklim yang penuh tekanan ini. Mulai dari adanya peningkatan pembakaran dan ekspor batu bara, peningkatan pembakaran hutan, hingga peningkatan emisi karbondioksida.
"Tapi progress yang sudah dibuat memberikan kita harapan bahwa kita bisa bangun dari momentum ini dan pada akhirnya mengubah kebijakan yang masih berlawanan arah. Saya tidak tahu pimpinan grup perubahan iklim di negara mana pun yang memiliki komitmen, antusias dan energi dibandingkan Indonesia," kata Al Gore.
Di lain kesempatan, Bank Dunia menyebutkan total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di Indonesia tahun ini mencapai lebih dari US$ 5,2 miliar atau sekitar Rp 73 triliun. Angka ini setara dengan 0,5 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
-
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?
-
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan
-
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks
-
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan
-
Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
3 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?
3 hari lalu
Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan
7 hari lalu
Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks
7 hari lalu
Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan
7 hari lalu
Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab
Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023
11 hari lalu
Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas
12 hari lalu
Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda
18 hari lalu
Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini
21 hari lalu
Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.
PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T
22 hari lalu
Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.