TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tol layang Jakarta-Cikampek II atau Tol Layang Japek II akan diresmikan pada Kamis, 10 Desember 2019.
Tol layang ini diharapkan bisa digunakan mengurangi volume kendaraan ataupun kemacetan hingga 30 persen. "Sebetulnya kami harap maksimal 30 persen (kendaraan) pindah ke atas artinya ada kelonggaran di ruas yang ada elevated nya," ujarnya saat tinjuan langsung Tol Layang Japek II, Bekasi, Jawa Barat, Selasa petang, 10 Desember 2019.
Setelah dioperasikan, Basuki mengatakan kendaraan yang dapat masuk tol layang hanya kendaraan golongan 1 non-bus. Dia yakin ruas jalan itu bisa dilalui dengan kcepatan laju kendaraan antara 60-80 kilometer per jam. "Tadi kita coba 80 kilometer per jam saya kira cukup nyaman," katanya.
Guna membatasi kendaraan golongan satu, Basuki menuturkan nantinya jalan tol layang akan dipasangkan portal pembatas ketinggian kendaraan agar kendaraan truk atau bus tidak bisa melewati jalan bebas hambatan ini. Namun, ia mengatakan portal itu bisa dibuka secara situasional. "Jika ada rombongan Presiden atau hal urgent lainnya, nanti palang itu akan bisa dibuka," ungkap dia.
Guna meningkatkan keamanan, Basuki menguntungkan akan telah memasang delapan tangga pada setiap putaran balik (U Turn) di tol layang Japek II, dan 113 kamera CCTV. Sehingga ketika ada kejadian genting yang mengharuskan tindakan cepat segera bisa ditangani.
Sementara itu, Direktur Utama Jasamarga Jalan Layang Cikampek Djoko Dwijono menjelaskan bahwa 113 kamera CCTV itu akan dihubungkan ke pusat informasi Jasamarga untuk memantau arus serta operasional dari jalan bebas hambatan tersebut.
"Nanti disambung ke sentral komunikasi bisa lihat kejadian jalan. Patroli rescue kami siapkan derek di atas bisa mobile supaya mudah kalau ada keperluan. Saya kira ini kita siap dengan kondisi emergency," ujarnya.
Jalan Tol Elevated Japek II diklaim sebagai jalan tol layang terpanjang di Indonesia. Ruas jalan tol ini memanjang hingga 36,4 kilometer. Nilai investasi jalan tol ini mencapai Rp 16,3 triliun, dan menghabiskan waktu 34 bulan untuk merampungkannya. Jalan tol layang tersebut dikelola oleh PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek. Sedangkan kontraktornya PT Waskita Karya Persero Tbk.