TEMPO.CO, Bandung - Pengalihan 13 rute penerbangan dari bandar Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dinilai membuat bisnis sektor pariwisata di Kota Bandung lesu. Pasalnya jumlah wisatawan lokal yang datang ke kota Bandung berkurang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan penurunan signifikan terjadi saat pengalihan rute penerbangan dilakukan sejak Juli 2019, lalu. Jumlah penumpang yang masuk ke kota Bandung mengalami penurunan sebesar 62 persen pada bulan Juli 2019 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Jumlah penumpang yang masuk ke Kota Bandung melalui Bandara Husein menurut Data dari Angkasa Pura II mengalami drop sebesar 62 persen jika dibandingkan dengan kondisi di bulan Juni 2019," ucap Kenny kepada Tempo, Selasa, 10 Desember 2019.
Rinciannya, kata dia, jumlah penumpang yang masuk ke Kota Bandung pada Juni 2018 mencapai 300.676 orang. Sementara pada Juli 2019, jumlahnya turun menjadi 114.309 orang. "Kalau untuk jumlah penumpang dari Luar Negeri ke Kota Bandung tidak terlalu berpengaruh secara signifikan," katanya.
Selain itu, kata dia, pada Juli 2019, jumlah pengiriman barang melalui alur cargo di bandara Husein mengalami penurunan sebesar 71 persen dibandingkan Juni 2019. "Ini lebih mengkhawatirkan, karena dapat berdampak pada sektor ekonomi lainnya seperti pembengkakan ongkos distribusi barang atau mendatangkan bahan baku atau barang jadi," kata dia.
Meski begitu, Kenny mengatakan secara keseluruhan untuk jumlah total wisatawan yang datang ke kota Bandung pada 2019 ini masih dalam tahan pengumpulan data dan baru akan kelihatan pada akhir Desember 2019, nanti.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan pengalihan rute penerbangan dari bandara Husein menuju BIJB, secara kasat mata memang berdampak pada sektor pariwisata di Kota Bandung. "Itu secara kasat mata jadi bermasalah terhadap perekonomian," ucap Ema.