TEMPO.CO, Bandung - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara juga nusantara menurun sejak dipindahkannya rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Kertajati.
"Iya kan 13 penerbangan dipindah ke Kertajati dan yang tersisa hanya dua rute saja, itu jelas berefek pada kunjungan wisman wisnus di Bandung," kata Herman kepada Tempo, Selasa, 10 Desember 2019.
Pada pertengahan Juni lalu, 13 penerbangan di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati. Dengan 13 jadwal rute penerbangan, Bandara Kertajati saban hari memiliki jumlah frekuensi pergerakan 19.
Muchtar mengatakan sejak rute penerbangan dipindah ke Bandara Kertajati, wisatawan lokal ataupun asing yang hendak ke Jakarta, sebelumnya selalu transit ke Kota Bandung kini memilih langsung ke Jakarta lantaran rute penerbangan dipindah ke Bandara Kertajati. "Daripada mereka transit di Kertajati mendingan langsung ke Jakarta," katanya.
Menurut Muchtar, hal itu bisa terlihat dari okupansi hotel yang menurun sebesar 20 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. "Okupansi hotel jelas turun itu sekarang turun 20 persen dan secara nasional juga turun 25 persen," katanya.
"Ya 2019 yang jelas dalam kenyataannya itu kunjungan wisman dan wisnus itu menurun dibandingkan tahun 2018. Kenapa demikian karena tingginya tiket pesawat, kemudian dengan kondisi ekonomi kita juga yang melemah, ditambah kondisi jalanan di Bandung yang macet juga," ujar dia.
AMINUDDIN A.S.