TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek atau tol elevated Japek II tidak dibuatkan rest area atau tempat beristirahat. Ia menuturkan jalan bebas hambatan tersebut memang tidak memerlukan rest area karena panjangnya hanya 36 kilometer.
"Memang enggak ada, karena cuma 36 kilo, 30 menit sudah lewat," ujarnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Desember 2019.
Dengan tidak adanya rest area, Basuki yakin perjalanan para pengguna tetap aman dan nyaman. Sebab, PUPR telah merancang fasilitas lain, seperti tangga darurat dan putaran balik arah guna mengantisipasi jika ada hal darurat dan tidak diinginkan. Tapi kalau darurat kita pakai u trun (putaran balik arah) atau tangga darurat.
"Kita ada delapan (tangga) jadi kalau ada apa-apa bisa turun dengan tangga," kata dia.
Basuki pun berkelakar jika nanti tol layang Jakarta-Cikampek II itu disediakan rest area, maka akan digunakan para pengguna untuk berswafoto atau selfie. "Jadi enggak ada rest area, nanti selfie semua," ungkapnya.
Basuki menyatakan akan mempercepat peresmian Jalan tol Layang Jakarta - Cikampek atau tol Japek II. Tol ini sebelumnya dijadwalkan bisa digunakan pada 15 Desember 2019. Hal itu disampaikan karena arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta untuk bisa digunakan pada 12 Desember 2019.
"Kalau bisa, kita majukan, tadinya kita targetkan 15 (Desember), tapi Presiden minta 12 (Desember) karena akan ada acara di Karawang jadi kita lihat bisa enggak 12 Desember," tuturnya.
Guna mempercepat peresmiannya, Basuki akan melakukan pengecekan ulang pada malam hari nanti. Karena ia mengatakan,masih harus ada yang perlu dirapihkan dan pemeriksaan lagi terkait proyek jalan Tol Layang Japek II.
"Kontruksinya aman sudah diuji beban, dan aman semua, hanya kenyamaanan saja karena di expansion jointnya belum di lapisi, jadi antar sambungannya," ujar Basukin. "Nanti malam saya cek."
EKO WAHYUDI