Lalu pada tahun 2018, Bukalapak secara resmi mengumumkan menjadi salah satu perusahaan rintisan yang meraih status unicorn dengan valuasi US$ 1 miliar, dan membuatnya menjadi yang keempat di Indonesia selain Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.
2. Tagar Uninstall Bukalapak
Nama Bukalapak menjadi perbincangan publik ketika 14 Februari 2019 lalu. Saat itu Achmad Zaky mengkritik minimnya dana riset dan pengembangan dalam negeri untuk menyongsong industri 4.0.
Dalam cuitannya melalui akun Twitter-nya saat itu, Achmad Zaky membandingkan data dana riset Indonesia dengan negara-negara lain.
Dari data itu diketahui dana riset dan pengembangan di Amerika sebesar US$ 511 miliar, Cina US$ 451 miliar, Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, Singapura US$ 10 miliar, dan Indonesia US$ 2 miliar. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis akun @achmadzaky.
Cuitannya pun menimbulkan polemik dan beberapa jam viral terkait tagar #uninstallbukalapak. Para warganet berbondong-bondong kampanyekan berhenti gunakan aplikasi Bukalapak.
Tak lama setelah itu Achmad Zaky menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjelaskan cuitannya tersebut. Setelah mendengar penjelasan Zaky, Jokowi mengajak publik untuk menyetop kampanye uninstall Bukalapak. "Stop," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 16 Februari 2019.
3. Isu Bukalapak Danai Organinasi Radikalisme
Nama Bukalapak kembali ramai dibicarakan karena diduga berafiliasi dengan kelompok radikal semacam ISIS dan HTI lantaran menyalurkan donasi melalui ACT. Narasi yang berkembang menyebutkan Bukalapak diduga telah menyalurkan bantuan ke Kota Allepo, di tengah markas ISIS, melalui sayap kanan ACT yang mendukung kelompok radikal.
Hal itu pun langsung dibantah oleh Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono memastikan kabar tersebut hoaks alias kabar bohong. "Informasi itu tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat," ujar Intan melalui pernyataan tertulis dalam pesan pendek, Selasa, 23 Juli 2019.