Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kredit Lesu, Royke Tumilaar: Bank Mandiri Cari Pendapatan Baru

image-gnews
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (duduk kiri) berfoto bersama jajaran direksi dan komisaris Bank Mandiri saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019. Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. TEMPO/Tony Hartawan
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar (duduk kiri) berfoto bersama jajaran direksi dan komisaris Bank Mandiri saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019. Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar menyatakan pendapatan dari penyaluran kredit pada tahun 2020 tak akan sebesar pada tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang bakal menghadapi banyak tantangan pada 2020.

"Dengan pertumbuhan kredit yang ada saat ini, memang pertumbuhan kredit itu tidak akan menjadi sumber revenue yang besar. Kontribusinya tidak akan seperti yang sebelum-sebelumnya," ujar Royke kepada media di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2019.

Royke mengatakan tahun depan pertumbuhan kredit Bank Mandiri ditargetkan hanya mendekati angka 10 persen, atau tepatnya 8-9 persen. Hal ini sejalan dengan perekonomian yang diprediksi bakal penuh tantangan. Angka ini menurun bila dibandingkan dua tahun sebelumnya yang bisa mencapai angka 14-16 persen.

Mulai tahun depan, bank dengan kode emiten BMRI ini bakal mencari sumber pertumbuhan pendapatan yang baru. Sumber tersebut adalah dengan mendorong dari sisi fee based income atau pendapatan non bunga/pendapatan berbasis komisi.

Adapun pendapatan non bunga ini lebih banyak berkaitan dengan biaya transaksi nasabah, baik melalui ATM, mobile banking maupun internet banking. Apalagi, pendapatan di sektor ini masih berpotensi untuk digarap dengan memanfaatkan jaringan anak usaha Bank Mandiri yang memiliki banyak nasabah dan juga klien.

Menurut Royke, Bank Mandiri akan me-leverage ekosistem yang ada di Bank Mandiri untuk mendorong fee based income. Salah satunya, dengan mendorong anak usaha Mandiri Sekuritas. Apalagi, saat ini banyak perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi kami memang mau menumbuhkan fee based income ke depan, karena itu akan lebih sustain sebagai sumber pendapatan ke depan," ujar Royke.

Karena itu, lanjut Royke, perseroan akan mulai menggarap sektor retail yang bisnisnya masih terkait (bagian value chain) dengan sektor wholesale, yang banyak dibiayai oleh Bank Mandiri. Apalagi, Bank Mandiri memiliki hanyak klien yang tergolong sebagai korporasi besar.

"Jadi bagaimana value chain ini dari nasabah Bank Mandiri, khususnya di korporasi besar. Korporasi ini biasanya punya pegawai, distributor, nah kami akan masuk di area ini. Jadi ini sumber pertumbuhan kami ke depan," kata Royke.

Direktur Treasury, International Banking & SAM Darmawan Junaidi menambahkan, meski perseroan bakal menggeser sumber pendapatan, Bank Mandiri tak akan meninggalkan core bisnis. Dalam hal ini pembiayaan di sektor corporate banking, khususnya berkaitan dengan wholesale atau perdagangan besar.

Darmawan menyebutkan, fee based income Bank Mandiri yang bersumber dari transaksi wholesale itu masih menjadi core bagi sumber pendapatan non bunga. "Tetapi kami juga tak melepaskan business plan yang terkait dengan transaksi retail," ucapnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

23 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Kolaborasi Bank Mandiri Pangkas Transaksi di Pelabuhan

1 hari lalu

Kolaborasi Bank Mandiri Pangkas Transaksi di Pelabuhan

Rencana Aksi Pemangkasan Birokrasi dan Peningkatan Layanan di Kawasan Pelabuhan (Aksi Pelabuhan), sebagai bagian dari Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi terus berlanjut.


Bank Mandiri Gelar Pasar Murah 1000 Paket Sembako

4 hari lalu

Bank Mandiri Gelar Pasar Murah 1000 Paket Sembako

Kementerian BUMN bersama BUMN menyediakan paket sembako yang terdiri dari beras 5 Kg, 1 liter minyak goreng, dan gula 1 liter seharga Rp 75.000.


BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

6 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan
BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

BI melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat.


GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

8 hari lalu

Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat, 28 mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

GoTo mengumumkan kinerja keuangan dan operasionalnya untuk kuartal IV serta tahun buku 2023.


Dirut Bank Mandiri Disinggung Jadi Calon Potensial Menteri BUMN di Rapat Bersama Komisi VI, Ini Tanggapannya

9 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) menerima cendera mata dari Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri) usai menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Dirut Bank Mandiri Disinggung Jadi Calon Potensial Menteri BUMN di Rapat Bersama Komisi VI, Ini Tanggapannya

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi enggan berbicara banyak soal dirinya digadang-gadang DPR RI sebagai calon potensial Menteri BUMN.


Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

10 hari lalu

Warga membeli makanan untuk berbuka puasa di Pasar Takjil Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Senin, 4 April 2022. TEMPO/Muhammmad Hidayat
Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

Tingginya animo masyarakat jadi salah satu alasan Pasar Takjil Benhil ini konsisten ramai tiap tahunnya.


Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,3 T untuk Ramadhan dan Idulfitri

10 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 31,3 T untuk Ramadhan dan Idulfitri

Bank Mandiri menyiapkan uang tunai sebesar Rp 31,3 triliun untuk menghadapi lonjakan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri.


Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

10 hari lalu

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja. TEMPO/Amston Probel
Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

Bank OCBC NISP Tbk. akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,65 triliun atau Rp 72 per saham dari total laba tahun 2023.


Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun

11 hari lalu

Jaksa Agung Republik Indonesia Sanitiar Burhanuddin memberikan konferensi pers terkait penetapan tersangka baru kasus tindak pidana korupsi PT Garuda Indonesia di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Senin, 27 Juni 2022. Dalam konferensi pers Kejaksaan Agung menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Emirsyah Satar dan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi (MAR) Soetikno Soedarjo sebagai tersangka korupsi Garuda. Kerugian negara yang ditimbulkan dari kasus ini mencapai Rp 8,8 triliun. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jaksa Agung Sebut 6 Perusahaan Sedang Diperiksa Tim Terpadu terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit LPEI Rp 3 Triliun

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan tim terpadu sedang memeriksa enam perusahaan yang diduga melakukan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas kredit LPEI.