TEMPO.CO, Jakarta - Dua kubu Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia atau IKAGI mendatangi kantor Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir pada Senin, 9 Desember 2019. Kedua kubu saling mengklaim bahwa mereka adalah ikatan yang asli dan menuduh satu-sama lain tak resmi.
Ketua IKAGI kubu pertama, Zaenal Muttaqin, datang lebih awal. Zaenal tiba pukul 08.30 WIB. Kepada awak media, ia menyebut diundang secara tidak resmi oleh Erick Thohir pada pukul 09.30 WIB.
Zaenal mengatakan pertemuan dengan Erick akan membawa beberapa isu. Salah satunya masalah upaya penjegalan ikatan awak kabin resmi pada masa kepemimpinan direktur utama lama, Ari Askhara. Menurut Zaenal, pemimpin lama ini membentuk IKAGI tandingan dengan pengurusan yang baru.
"Kami sudah melaporkan pemalsuan dokumen yang menyatakan kelompok IKAGI (kubu lain) sebagai kelompok yang sah," ujarnya di selasar kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.
Tak lama kemudian, sekitar 15 menit berselang, IKAGI kubu lain datang. Ketua IKAGI kubu kedua, Achmad Haeruman, langsung mengklarifikasi bahwa ialah pengurus ikatan yang asli. Ia lalu menyebut kelompok di bawah Zainal hanya berupa perkumpulan ikatan segelintir orang.
"Memang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, tapi mereka hanya ormas. Kami resmi, terdaftar di Depnaker," ujarnya.
Achmad mengklaim juga akan bertemu dengan Erick, meski tak ada undangan resmi. Ia menyebut pertemuannya akan membahas soal kemunculan pernyataan-pernyataan liar yang disampaikan kelompok karyawan di luar kubunya yang berkembang di media sosial. Dalam kunjungan di Kementerian BUMN, Achmad didampingi oleh anggota Sekretariat Bersama atau Sekber Tomy Tampati dan beberapa orang lainnya.
Kedua kubu berbeda pandangan soal kepemimpinan Ari Askhara. IKAGI kubu Zainal memandang Ari mengeluarkan banyak kebijakan yang merugikan karyawan dan penumpang.
Sedangkan kubu Achmad menyatakan di era kepemimpinan Ari, kondisi Garuda Indonesia membaik. Misalnya menjamin jam kerja karyawan tetap 60 jam dan memperbaiki manajemen kerja karyawan. Achmad adalah ketua yang dilantik pada 10 September 2019. Ia dilantik saat Ari Askhara telah menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA