TEMPO.CO, Jakarta - Nama Direktur Utama maskapai penerbangan Citilink Juliandra Nurtjahjo masuk bursa calon bos PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk menggantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara. Pengamat penerbangan, Arista Admajati, mengatakan nama Juliandra sudah beredar di kalangan internal perseroan.
“Pak Juliandra sudah sekian tahun di Garuda. Ia pernah jadi Direktur (Utama) GMF (Garuda Maintenance Facility) dan sekarang di Citilink. Kariernya cukup bagus,” ujar Arista saat dihubungi Tempo pada Ahad, 8 Desember 2019.
Juliandra adalah calon Dirut Garuda Indonesia dari kalangan internal atau pejabat karier. Sebelum nama Julinadra muncul, Arista mengatakan dua nama lainnya sempat beredar. Di antaranya Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dan bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan.
Dengan begitu, ia menyebut saat ini ada tiga nama yang telah beredar sebagai calon pengganti Ari. Namun, Arista menyebut keputusan final untuk penentuan calon direktur utama perseroan maupun penetapannya berada di tangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dan jajaran Komisaris perusahaan pelat merah itu.
Sebelum diputuskan, calon direktur utama bakal menjalani serangkaian tes, termasuk tes uji kelayakan dan kepatutan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Tempo telah mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Juliandra melalui telepon. Namun, Juliandra mengakui belum memperoleh kabar apa pun dari Kementerian BUMN.
“Saya belum tahu. Saat ini menunggu dari Kementerian BUMN saja. Saya belum bisa komentar,” ujarnya, Ahad pagi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan kementeriannya belum mengantongi nama calon Dirut Garuda Indonesia yang akan menjalani tes uji kelayakan dan kepatutan. “Belum ada,” kata Polana dalam pesan pendek.
Ia mengaku hanya menerima laporan terkait penunjukan Pelaksana Tugas Direktur Utama Garuda Indonesia, yakni Fuad Rizal. Fuad sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol mengatakan nama pengganti Ari akan diputuskan pada rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada Januari 2020. "Keputusan permanen diambil pada saat RUPSLB yang akan dilaksanakan 45 hari sejak kami menyampaikan surat permintaan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan," ujar Sahala, kemarin.
Garuda Indonesia akan mengajukan surat kepada OJK pada 9 Desember mendatang. Adapun 45 hari penetapan Direktur Utama Garuda Indonesia terhitung sejak manajemen menyerahkan surat itu.
Ari Ashkara sebelumnya dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir lantaran ketahuan membawa barang gelap di penerbangan pesawat anyar rute Prancis-Jakarta, 17 November lalu. Barang itu berupa satu unit Harley Davidson dan dua sepeda Brompton. Ari resmi diberhentikan pada Kamis, 5 Desember 2019.
HENDARTYO HANGGI