TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara terkait kasus dugaan penyelundupan sepeda motor Harley-Davidson. Jokowi memerintahkan para pejabat negara tidak lagi berkelakuan seperti Ari.
"Jangan ada yang mengulang seperti itu lagi," kata Jokowi usai meresmikan jalan tol JORR II ruas Kunciran-Serpong di gerbang tol Parigi, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 6 Desember 2019.
Jokowi menuturkan pencopotan Ari oleh Erick merupakan langkah tegas dari pemerintah. Ia meminta para pejabat BUMN menjadikan kasus Ari ini sebagai pembelajaran
"Menteri BUMN sudah tegas sekali, sudah. Itu pesan untuk semuanya, jangan main-main," ucap dia.
Terkait penunjukan pengganti Ari sebagai direktur utama, Jokowi enggan berkomentar. Ia meminta media bertanya langsung pada Erick.
Kasus ini bermula saat Direktorat Jenderal Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta memeriksa pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis, pada Ahad kemarin. Petugas menemukan 18 kotak bawaan penumpang dan 15 di antaranya berisi suku cadang motor Harley-Davidson dalam kondisi terurai. Adapun tiga kotak lainnya berisi sepeda Brompton.
Berdasarkan laporan Komite Audit, Ari Askhara diduga pemilik sepeda motor Harley-Davidson ini. Ari memesan motor tersebut didahului dengan komitmen pembayaran awal. Skemanya dia mentrasfer sejumlah uang ke nomor rekening Finance Manager Garuda Indonesia di Amsterdam.
Untuk memuluskan pemesanan itu, dia meminta seseorang berinisial IJ yang diduga masih petinggi Garuda Indonesia untuk membantu pengiriman motor Harley-Davidson tersebut.