Tak hanya itu, kata Zaenal, Ari Askhara mengeluarkan kebijakan yang merugikan para awak kabin. Antara lain menghentikan iuran anggota, mempersulit terjadinya Perjanjian Kerja Bersama (PKB), menggrounded alias melarang terbang para pengurus serikat pekerja, memecat tanpa dasar yang jelas beberapa awak kabin, hingga membentuk serikat pekerja tandingan yang membela kepentinganinya.
"Cukup banyak kebijakan aneh Ari Askhara selama menjabat Dirut Garuda Indonesia yang benar-benar merugikan awak kabin. Maka dari itu, kami sangat bersyukur Pak Erick memecatnya," ujar Zaenal.
Zaenal menilai pencopotan Ari Askhara dari posisi Dirut Garuda Indonesia belum upaya final untuk membenahi maskapai nasional itu. Dia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengusut tuntas keterlibatan jajaran direksi lain yang merugikan banyak pihak. Seperti ke awak kabin, perusahaan, anak perusahaan, karyawan hingga secara langsung dan tidak langsung berdampak terhadap masyarakat sebagai penumpang.