TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. membukukan kenaikan fasilitas kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) sepanjang tahun ini. Hingga Oktober 2019, total kredit yang belum ditarik bank pelat merah itu mencapai Rp 185,3 triliun atau naik 15,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyampaikan bahwa kenaikan undisbursed loan didorong oleh adanya pemberian kredit baru yang mengindikasikan bahwa permintaan pembiayaan nasabah masih cukup tinggi.
“Namun demikian, masih terdapat beberapa faktor yang membuat pelaku usaha belum menarik fasilitas kredit yang diberikan, misalnya kesiapan infrastruktur, timing to market, perizinan dan lainnya,” kata Rohan, Rabu, 4 Desember 2019.
Berdasarkan laporan publikasi, pada kuartal I hingga kuartal III, secara berurutan, pertumbuhan undisbursed load bank sebesar 1,8 persen yoy, 9,2 persen yoy, dan 15,5 persen yoy. Sebanyak 79 persen fasilitas kredit yang belum ditarik tersebut berasal dari debitur swasta, sedangkan sisanya milik badan usaha milik negara (BUMN).
Lebih jauh Rohan berharap beberapa nasabah masih akan melakukan penarikan kredit untuk kebutuhan akhir tahun. Bank menargetkan tutup buku tahun ini dengan pertumbuhan kredit sebesar 7 persen hingga 9 persen secara tahunan. Pada tahun depan bank lebih optimistis dengan mengincar pertumbuhan intermediasi sekitar 10 persen hingga 11 persen secara tahunan.
Adapun berdasarkan laporan publikasi, hampir seluruh bank umum kelompok usaha (BUKU) IV mencatat perlambatan pertumbuhan undisbursed loan. Hal ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan kredit.
Bank Mandiri sebelummya yakin akan mampu meraih pertumbuhan kredit di kisaran 10 persen-11 persen pada 2020. Meski potensi perlambatan ekonomi global masih membayangi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto, yakin target tersebut dapat dicapai.
Sulaiman bahkan mengatakan, melalui target pertumbuhan kredit tersebut, emiten berkode BMRI ini juga membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 6-7 persen pada 2020. "Tahun 2020 pertumbuhan kredit diproyeksikan tumbuh 10-11 persen, Dana Pihak Ketiga tahun 2020 ditargetkan tumbuh 8-9 persen," ucap Sulaiman dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa 26 November 2019.
Target pertumbuhan kredit Bank Mandiri itu lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2019 yang di kisaran 8-9 persen (yoy). Pertumbuhan itu sendiri telah dipangkas dari target sebelumnya yang sebesar di 10-12 persen, karena alasan perlambatan ekonomi domestik.
BISNIS | ANTARA