Tempo.Co, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencatat minat masyarakat terhadap angkutan moda raya terpadu atau MRT cukup tinggi. Sejak diresmikan pada Maret lalu, jumlah penumpang MRT melampaui target, yakni mencapai 153 persen per hari.
"Untuk hari-hari tertentu penumpang MRT berjumlah 100 ribu. Lebih tinggi dari target sebesar 65 ribu," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam paparan jumpa pers akhir tahun di kantornya, Kamis 5 Desember 2019.
MRT fase pertama telah beroperasi melayani penumpang dari Stasiun Lebak Bulus menuju Bunderan Hotel Indonesia atau sebaliknya. Kereta modern ini mampu mengantar penumpang dari ujung ke ujung dalam waktu 30 menit. Adapun sekali angkut, MRT dapat menampung 1.200 hingga 1.800 orang.
PT MRT Jakarta sejatinya menargetkan jumlah penumpang kereta angkutan kota ini tumbuh dari tahun ke tahun. Berdasarkan disainnya, MRT pada 2020 ditargetkan mengangkut 91 ribu orang oer hari.
Target itu meningkat pada 2021 dengan penumpang sebanyak 111.700 orang. Sedangkan pada tahun keempat operasinya, yakni 2023, PT MRT Jakarta menargetkan dapat mengangkut penumpang sebanyak 130 ribu sehari.
Zulfikri mengatakan penumpang MRT bakal naik dua kali lipat, yakni 200 ribu penumpang per hari, saat fase II beroperasi. MRT fase II akan memperpanjang rute yang eksis saat ini, yakni dari Lebak Bulus-Bunderan HI menjadi Lebak Bulus-Kota.
"Kami menargetkan MRT fase II akan beroperasi pada 2024," ujarnya. Saat ini, pihaknya tengah melakukan lelang untuk pembangunan trase Bundaran HI-Sarinah.