TEMPO.CO, Medan – Para pedaganng di Pasar Kota Medan mengeluhkan harga ayam dan telur yang meroket dalam beberapa minggu belakangan. Sebaliknyam harga ikan justru anjlok karena konsumsi masyarakat turun drastis.
Hal itu disampaikan pedagang kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat melakukan inspeksi mendadak ke Pusat Pasar Kota Medan, Rabu 4 Desember 2019. Edy sidak ke pasar untuk memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Kita sudah prediksi harga ayam dan telur akan naik gara-gara bangkai babi dibuang ke sungai," ucap Edy yang datang bersama Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono, Kepala Bulog Divre Sumut Arwakhudin, dan Kepala Disperindag Sumut Zonny Waldi.
Tetty Simbolon, pedagang ikan membenarkan soal bangkai babi ini. Dia mengeluhkan sepinya pembeli dan menurunnya pendapatan pedagang ikan akibat pembuangan bangkai babi ke sungai. Dia mengatakan, penurunan penjualan ikannya hampir 70 persen, padahal ikan berasal dari laut. Sementara bangkai babi hanya sampai pantai.
“Jadi susah kami, padahal ikan itu kan asalnya dari tengah laut, bangkai babi-babi itu paling cuma sampai pantai. Ikan kena bangkai babi itu bohong,” kat Tetty.
Mendengar keluhan pedagang itu, Edy membenarkan kalau isu Virus Hog Cholera yang menyerang binatang ternak babi membuat masyarakat meninggalkan kebiasaan makan ikan dan beralih mengkonsumsi daging, telur, atau ayam. Edy juga menjelaskan bahwa virus tersebut hanya menyerang babi, tidak binatang lain atau tumbuhan.
"Dia khusus menyerang babi, saat ini dalam proses pemulihan dan Insya Allah dalam waktu dekat selesai. Masyarakat saya imbau tetap makan ikan karena sangat berguna untuk otak, tubuh sehat. Ke depan kita akan pulih lagi seperti seperti sedia kala," ucap Edy.
Jika harga ayam dan telur melonjak, sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunanharga adalah bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit. Sedangkan daging sapi stabil di harga Rp110.000 per kilogram.
Usai meninjau pusat pasar, Edy dan rombongan menuju gudang Bulog Divre Sumut di Jalan Mustafa, Medan untuk melihat ketersediaan bahan pokok. Saat ini Bulog memiliki stok 53.384 ton beras dan 53,8 ton daging kerbau beku, cukup untuk tiga bulan ke depan.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal beras dan daging, belum lagi yang dari petani. Kita juga sudah menyerap 7.000 ton beras dari petani, belum termasuk beras dari pengusaha,” kata Kepala Bulog Divre Sumut Arwakhudin.
Ditjen PKTN Very Anggrijono menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi pemerintah daerah untuk memastikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru tidak terjadi lonjakan. Very berharap harga ayam dan telur segera turun dan tetap stabil sehingga terjangkau oleh masyarakat.
MEI LEANDHA (MEDAN)