TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti ingin pelaku UMKM yang telah menembus pasar global terus menjaga konsistensi dalam memproduksi dan mempertahankan kualitas produknya.
"Beberapa negara mulai melakukan proteksi terhadap ekonomi domestiknya dan perlambatan ekonomi, pengrajin bordir di Aceh Besar mampu menembus pasar ekspor dan ini perlu diberi apresiasi dan perhatian lebih lanjut oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Bank Indonesia," kata Destry Damayanti di Aceh Besar, Rabu 4 Desember 2019.
Selama ini, kata dia, banyak UMKM belum mampu memanfaatkan permintaan pasar dengan optimal. Pasalnya, UMKM kurang menjaga konsistensi dan mempertahankan jumlah produksi.
Destry mengatakan dukungan pemerintah daerah terhadap UMKM menjadi sangat penting. Ia berpesan kepada para pengrajin agar tidak pernah merasa puas dengan capaian saat ini. Dia mengingatkan persaingan bisnis akan semakin kuat seiring adanya proteksi dari negara luar terhadap produk dalam negerinya.
"Mari kita saling bersinergi untuk pengembangan UMKM, dan Bank Indonesia selalu siap untuk berkolaborasi," katanya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh Zainal Arifin Lubis mengatakan bahwa Bank Indonesia telah banyak bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Kerja sama yang dilakukan dalam berbagai bidang, baik dalam konteks inflasi dan ekspor. Salah satunya dengan program local economic development tas bordir yang melibatkan kalangan perempuan, terutama ibu-ibu.
"Hasil karya tas bordir ini telah menembus pasar luar negeri, di antaranya Amerika Serikat, Polandia, Jerman, dan Malaysia," katanya.
