TEMPO.CO, Bojonegoro - Juru Bicara Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) Rexy Mawardi Jaya mengatakan, lapangan minyak Kedung Keris di Kabupaten Bojonegoro ditargetkan produksi awal minyak mentah sebanyak 10 ribu barel perhari. "Targetnya sekitar 10 ribu barel perhari," ujarnya di acara diskusi yang digelar EMCL bersama Tempo Institut, di Bojonegoro, Rabu 4-11-2019.
Rexy menambahkan, rencananya produksi minyak awal ditargetkan pada akhir tahun 2019 ini. Proyek Lapangan Kedung Keris pembangunannya sudah lebih dati 90 persen.
ProyeK Kedung Keris masih masuk wilayah Blok Cepu. Lokasinya berada di Desa Leran dan Desa Sukorejo Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Jaraknya sekitar 16 kilometer arah barat dari Lapangan Banyuurip Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Sekarang ini sudah terbangun pipa minyak 20 inchi dari Lapangan Kedung Keris menuju Central Procesing Facility (CPF) di Lapangan Banyuurip, Gayam, Bojonegoro.
Menurut Rexy, Lapangan Kedung Keris ini modalnya sekitar 100 juta USD. Yaitu dari Exxon Mobil 45 persen, Pertamina EP Cepu 45 persen, dan sisanya 10 persen dari Badan Kerjasama Participating Interest (PI) Blok Cepu sebesar 10 persen.
Jika proyek Kedung Keris berproduksi sekitar 10 ribu barel perhari, maka jumlah produksi di Blok Cepu kian besar. Karena produksi minyak di Lapangan Banyuurip sekarang ini sebanyak 220 ribu barel per hari. Atau jika ditotal Lapangan Banyuurip dan Lapangan Kedung Keris total sebesar 230 ribu barel per hari.
Data di EMCL menyebutkan, kandungan minyak mentah di Lapangan Kedung Keris sebanyak 20 juta barel. Sementara untuk Lapangan Banyuurip kandungan minyak mentah sebanyak 823 juta barel. Kontrak Blok Cepu akan berakhir pada tahun 2035 mendatang.