TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memanggil direksi dan komisaris PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk. Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan pemanggilan itu dilakukan Erick untuk menjaga kekompakan antara direksi dan komisaris.
"Direksi dan komisaris yang dipercaya pemegang saham diberikan pesan-pesan Pak Erick Thohir mengenai pentingnya menjaga integritas, kekompakan di antara direksi," kata Pahala di saat keluar Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
Dia mengatakan, Erick Thohir juga mengingatkan agar BTN bisa menjadi bank yang terus berinovasi melihat bentuk-bentuk perumahan yang bermanfaat buat para milenial atau pekerja baru.
Menurutnya, saat ini BTN sedang membuat formula untuk mencari bentuk pendanaan yang lebih jangka panjang. Selain itu, BTN juga mencari channel untuk melakukan distribusi yang lebih baik.
"Bagaimana mungkin perumahan-perumahan yang ada di urban area yang memang nanti berpotensi lebih dekat ke wilayah perkotaan," ujar dia.
Dia juga mengatakan program yang sudah berjalan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP akan terus dilanjutkan. Namun, dia menekankan, dalam implementasinya FLPP perlu dilakukan beriringan dengan inovasi. "Kami perlu melihat inovasi bentuk-bentuk baru di luar FLPP," kata Pahala.
Sebelumnya, BTN menyatakan siap menambah kuota FLPP tahun ini dengan dana pribadi senilai Rp 2 triliun. Uang tersebut akan disalurkan untuk Kredit Perumahaan Rakyat (KPR) pada rumah bersubsidi.
"FLPP pake duit BTN dulu, berarti cost offundnya diganti, mendahulukan menggunakan uang BTN dan SMF Rp 2 triliun," ungkap Direktur Keuangan BTN Nixon LP Napitupulu di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 29 November 2019.