Situasi Sriwijaya memang tengah sulit menjelang peningkatan volume alias peak season penumpang. Selain armada minim, maskapai harus mencari mitra penyedia suku cadang pesawat yang konsisten, serta merampungkan kewajiban penggantian tiket atau refund karena berbagai pembatalan.
Kepada Tempo, Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, menuturkan akan mencari jalan keluar terbaik terhadap rasio SDM yang tak seimbang. "Mereka ini kan pegawai loyal, tentu kami tak juga ada pemutusan hubungan kerja," katanya pekan lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan persoalan karyawan harus dikelarkan secara mandiri oleh Sriwijaya. "Mereka yang punya karyawan, ya itu domain mereka sendiri," ucapnya, kemarin.
Adapun Anggota Ombudsman Republik Indonesia bidang Transportasi, Alvin Lie, menyarankan Sriwijaya Air segera menuntaskan persoalan eksternal dan internal agar tak ditinggal pangsa penumpangnya. "Kondisi mereka sudah tak abu-abu, jelas bahwa sudah lepas dari Garuda. Apapun produk hukum dan langkah administrasinya, sebaiknya semua segera diselesaikan."
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | VINDRY FLORENTIN | YOHANES PASKALIS PAE DALE