Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simbol Potensi Bambu di Paviliun Indonesia

image-gnews
Paviliun Indonesia dengan tema bambu dalam konferensi perubahan iklim COP25 di Madrid yang akan dibuka besok, Rabu, 4 Desember 2019. Tempo/Budi Setyarso
Paviliun Indonesia dengan tema bambu dalam konferensi perubahan iklim COP25 di Madrid yang akan dibuka besok, Rabu, 4 Desember 2019. Tempo/Budi Setyarso
Iklan

TEMPO.CO, MadridBambu diklaim memiliki kemampuan paling tinggi dalam menyerap Karbondioksida dibandingkan dengan tumbuhan lain. Secara ekonomi, permintaan bambu juga sangat tinggi, diperkirakan mencapai US$ 93 miliar atau Rp 1.312 triliun pada 2025.

“Saat ini pasar dunia bambu masih dikuasai Cina, yakni sekitar 60 persen,” kata Agus Justianto, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Madrid, Spanyol, Senin sore waktu setempat, 2 Desember 2019.

Agus menambahkan, Indonesia memiliki kekayaan bambu yang sangat banyak. Diperkirakan 300 jenis bambu tumbuh di Tanah Air, yang hidup baik di daratan tinggi maupun rendah.

Karena potensi yang tinggi itu, menurut Agus, bambu dijadikan tema paviliun Indonesia dalam konferensi perubahan iklim COP25 di Madrid. Paviliun akan dibuka Rabu, 4 Desember, oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aloe Dahong serta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Muhaimin Iskandar.

Paviliun Indonesia berdiri di bagian tengah Ifema, area konferensi di luar kota Madrid. Peserta konferensi yang terdiri dari delegasi hampir 200 negara, peninjau, aktivis organisasi nonpemerintah, dan jurnalis diperkirakan 30.000 orang.

Area luar paviliun Indonesia dihiasi foto besar rumpun bambu. Bagian depannya juga dihiasi ornamen berbahan bambu. Begitu juga area dalam--yang antara lain akan dihadiri mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Albert Arnold Gore Jr alias Al Gore.

Menurut data International Bamboo and Rattan Organisation (INBAR), bambu memiliki kemampuan menyimpan karbon dioksida yang tinggi. Pada saat sama, material bambu bisa digunakan untuk pengganti semen, plastik, dan bahan-bahan yang menghasilkan emisi tinggi. Sejumlah bangunan bertingkat kini telah menggunakan bambu -- yang telah diolah menjadi papan dan balok.

Dalam laporan INBAR disebutkan, karena pertumbuhannya yang cepat, bambu telah dianggap sebagai penyerap karbondioksida yang efektif. Bambu menyerap 100-400 ton karbon per hektare per tahun. Adapun tumbuhan lain antara 90-420 ton per hektare per tahun. Ditambah fungsinya sebagai pengganti kayu, kemampuan bambu menurunkan emisi akan lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arief Rabik, Presiden Direktur Yayasan Bambu Lestari, yang akan menjadi pembicara di paviliun Indonesia, menyatakan bambu juga sangat berpotensi menutup lahan kritis yang luasnya cenderung bertambah. Data 2015 menunjukkan, sekitar 25 juta dari total 88 juta hektare lahan kritis berada di wilayah hutan. “Bambu bisa dipakai untuk menutup lahan-lahan kritis itu,” ujarnya.

Presiden Direktur Yayasan Bambu Lestari, Arief Rabik. Tempo/Budi Setyarso

Bambu di masa depan diperkirakan akan menjadi pengganti kayu. Tumbuhan ini bisa diolah menjadi bahan dasar tekstil, bahan bangunan, bahan furnitur, juga bio energi. Meski demikian, Arief menambahkan, bambu harus diolah dengan cepat agar kandungan gula di dalamnya tidak justru terurai menjadi karbondioksida.

Menurut Agus Justianto, pemerintah dan sejumlah mitra telah mengembangkan program Seribu Desa Bambu. Program yang menggunakan dana dari International Tropical Timber Organization ini telah dilaksanakan di 18 lokasi di seluruh Indonesia.

Sayang, bantuan dana program ini telah berakhir tahun lalu. Ia berharap gerakan Seribu Desa Bambu bisa dilanjutkan mengingat potensinya yang besar baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi.

Yayasan Bambu Lestari merupakan organisasi yang ikut menjalankan program Seribu Desa Bambu. Menurut Arief, Indonesia ditargetkan memiliki 2 juta hektare area bambu pada 2030.

Tanaman bambu, kata Arief, berguna bagi masyarakat karena bisa dipanen sepanjang tahun. “Masyarakat desa memerlukan komoditas yang bisa memberikan penghasilan dalam waktu cepat. Bambu bisa dipanen sepanjang tahun dengan teknik tebang pilihnya,” ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dorongan Budidaya Bambu untuk Masyarakat Sekitar IKN

29 Januari 2024

Penanaman bambu di hulu dan sepanjang sempadan merupakan solusi tepat untuk mencegah potensi banjir dan tanah longsor.
Dorongan Budidaya Bambu untuk Masyarakat Sekitar IKN

Masyarakat di kawasan ring IKN diajak membudidayakan bambu, tanaman multiguna untuk berbagai sektor ekonomi.


Dari Kulit Kerang Hingga Petai, 5 Pohon Natal Ini Dibuat dari Hasil Bumi dan Barang Bekas

24 Desember 2023

Dua mahasiswi melihat pohon Natal dari bahan ban bekas yang dipajang di ruang pamer perpustakaan Universitas Kristen (UK) Petra, Surabaya, 14 Desember 2016. Sejumlah pohon Natal yang terbuat dari bahan unik disiapkan untuk Natal tahun ini. ANTARA/Didik Suhartono
Dari Kulit Kerang Hingga Petai, 5 Pohon Natal Ini Dibuat dari Hasil Bumi dan Barang Bekas

Pohon natal tidak selalu dibuat dari pohon cemara. bisa juga dari barang bekas bahkan hasil bumi


Konferensi Perubahan Iklim COP28 di Dubai Dibuka Hari Ini , Apa Peran Indonesia?

30 November 2023

Logo 'Cop28 UEA' ditampilkan di layar saat upacara pembukaan Pekan Keberlanjutan Abu Dhabi (ADSW) bertema 'Bersatu dalam Aksi Iklim Menuju COP28', di Abu Dhabi, UEA, 16 Januari 2023. REUTERS/Rula Rouhana
Konferensi Perubahan Iklim COP28 di Dubai Dibuka Hari Ini , Apa Peran Indonesia?

Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP28 bakal memaparkan hasil evaluasi perjalanan Perjanjian Paris.


COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

28 November 2023

Logo 'Cop28 UEA' ditampilkan di layar saat upacara pembukaan Pekan Keberlanjutan Abu Dhabi (ADSW) bertema 'Bersatu dalam Aksi Iklim Menuju COP28', di Abu Dhabi, UEA, 16 Januari 2023. REUTERS/Rula Rouhana
COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

Ini isu-isu utama dalam perundingan COP28 selama dua minggu yang dimulai pada 30 November di Dubai.


Siapa yang Hadiri Konferensi Iklim PBB COP28 di Dubai Lusa, Ini Daftarnya

28 November 2023

Presiden Jokowi menyerahkan SK Perhutanan Sosial & Adat dalam puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September 2023. Acara ini juga sekaligus sebagai persiapan Indonesia dalam rangka COP-28 UNFCCC di Dubai mendatang. TEMPO/Subekti.
Siapa yang Hadiri Konferensi Iklim PBB COP28 di Dubai Lusa, Ini Daftarnya

Ini beberapa pemain utama dan blok perundingan yang terlibat dalam konferensi COP28 yang dimulai 30 November 2023 di Dubai.


Freeport Sumbang 20 Ribu Pohon Bambu ke Cagar Alam Pegunungan Cycloop

16 November 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Iriana Jokowi saat berkunjung ke Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, 1 September 2022. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Freeport Sumbang 20 Ribu Pohon Bambu ke Cagar Alam Pegunungan Cycloop

PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan 20.000 bibit pohon bambu untuk perlindungan ekosistem Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Greenpeace Sesali Absennya Pemerintah Indonesia dalam KTT Tiga Basin di Kongo

31 Oktober 2023

Perwakilan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, dengan perwakilan Greenpeace dari Brasil dan negara-negara Afrika di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tiga Basin di Brazzaville, Kongo pada 26 - 28 Oktober 2023.Foto Dok. Greenpeace Indonesia
Greenpeace Sesali Absennya Pemerintah Indonesia dalam KTT Tiga Basin di Kongo

Greenpeace menyesali absennya pemerintah Indonesia dalam KTT Tiga Basin di Kongo untuk mendiskusikan penyelamatan hutan hujan tropis.


Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

28 Oktober 2023

Presiden COP26 Alok Sharma menerima tepuk tangan saat Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris 13 November 2021. [REUTERS/Phil Noble]
Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

Uni Emirat Arab tidak akan menjadi tuan rumah perundingan iklim COP29 tahun depan.


Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

3 Oktober 2023

Suasana Grebeg Bambu bertajuk Lord of the Pring di Bantul Yogyakarta Minggu 1 Oktober 2023. (Dok.visiting jogja)
Menengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul

Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.