TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan adanya ledakan di Monas tak mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dia mengatakan IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal.
"Saya belum berani berspekulasi (soal ledakan). Artinya, naik turun IHSG itu lebih ke arah adanya kondisi eksternal faktor turun, regional turun pasti kita akan turun," kata Inarno kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa 3 Desember 2019.
Adapun sejak dibuka, IHSG terpantau bergerak fluktuatif. Sampai dengan pukul 10.16 WIB IHSG terpantau menguat sebesar 0,08 persen ke level 6.135. Dengan kondisi tersebut, turn over mencapai Rp 1,5 triliun serta kapitalisasi pasar menembus angka Rp 7.079 triliun.
Sementara itu, RTI mencatat, investor asing masih mencatatkan nett sell atau aksi jual saham sebesar Rp 786,82 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi, asing masih mencatatkan nett buy atau aksi beli sebesar Rp 27,06 miliar.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di Monas. Ledakan diduga berasal dari granat asap. Dugaan asal ledakan ini berasal dari informasi yang dihimpun Tempo sejauh ini.
Ledakan di Monas melukai dua anggota TNI yang sedang berolah raga di lokasi, tepatnya di taman di seberang Kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa pagi 3 Desember 2019.
Adanya ledakan itu langsung ditindaklanjuti dengan sterilisasi kawasan itu oleh kepolisian. Mereka memasang barrier di Jalan Medan Merdeka Timur yang menuju Merdeka Utara di mana berlokasi Istana Presiden.
Belum ada keterangan lebih rinci. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono hanya mengatakan bakal menginformasikan lebih lanjut soal ledakan di Monas itu. "Sebentar lagi kami rilis soal penyebab ledakan itu," kata Gatot saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Desember 2019.
DIAS PRASONGKO | LANI DIANA WIJAYA