TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti optimistis angka inflasi akan berada sesuai dengan target BI, yakni plus minus 3,5 persen. Dia memperkirakan sampai sepanjang 2019, inflasi akan berada di kisaran 3,1 persen.
"Dengan hasil sekarang inflasi sebesar 0,14 persen bulan November 2019, kami melihat justru akan ada di titik bawahnya target BI jadi, 3,1 persen, itu kurang lebih di situ," kata Destry di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019.
Lebih lanjut, Destry juga memastikan bahwa pada Desember 2019, inflasi bakal lebih tinggi dibandingkan bulan November 2019. Kendati demikian, angka inflasi masih akan terkendali dan sesuai target BI.
Selain itu, untuk menstabilkan harga, BI akan terus mendorong fungsi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga harga barang tetap stabil. Langkah ini ditempuh sebagai bagian sinergi antara BI dan pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi sepanjang November 2019 mencapai 0,14 persen. Sedangkan secara tahunan (yoy) angka inflasi mencapai 3 persen sedangkan inflasi tahun kalender (sepanjang Januari-November) 2019 mencapai 2,37 persen.
Adapun, inflasi November ini naik dibandingkan Oktober yang sebesar 0,02 persen. Namun secara tahunan inflasi November lebih rendah dibandingkan Oktober yang mencapai 3,13 persen. Inflasi bulan Oktober, utamanya karena kenaikan harga pada kelompok makanan jadi seperti nasi dan lauk pauk, serta rokok.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan bahwa inflasi pada bulan Desember 2019 diperkirakan akan naik seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Perkiraan ini sejalan dengan permintaan yang meningkatkan karena adanya perayaan Natal dan tahun baru.
Dia mengatakan beberapa komponen yang bakal memengaruhi tingkat inflasi beberapa bulan terakhir adalah komoditas makanan (volatile food) yang terpengaruh cuaca. Selain itu, harga tiket pesawat bulan depan juga patut diwaspadai bakal menyumbang inflasi.
"Saya pikir beras akan stabil, mungkin yang perlu diwaspadai seperti biasanya adalah angkutan udara. Biasanya ketika permintaan angkutan udara naik itu tiket juga akan menanjak naik sesuai permintaan," ujar Suhariyanto saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 2 Desember 2019.