TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terus menguat sejak dibuka pada perdagangan pada akhir tahun, 2 Desember 2019. Sejak dibuka, IHSG langsung bergerak menghijau ke zona penguatan. Sampai dengan pukul 10.18 WIB, IHSG telah menguat ke level 6.081,53 atau 1,18 persen.
RTI mencatat, sebanyak 252 saham mengalami penguatan, 100 melemah dan 128 tak bergerak. Dengan penguatan tersebut IHSG mencatatkan turn over senilai Rp 1,31 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.018 triliun.
Kendati demikian, sejak perdagangan dibuka, investor asing masih mencatatkan net sell atau aksi jual bersih sebesar Rp 52,78 miliar di seluruh pasar. Aksi jual bersih terbesar tercatat terjadi di pasar reguler dengan angka mencapai Rp 42,27 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sejumlah aksi seperti Reuni 212 tak berpengaruh pada gerak IHSG hari ini. Menurut dia, seperti tahun sebelumnya, bulan Desember merupakan bulan bullish (penguatan) bagi IHSG.
"Ini karena IHSG mendapatkan katalis positif dari aksi window dressing maupun santa claus rally. Apalagi penguatan IHSG ini telah terjadi sejak 29 November 2019," kata Nafan ketika dihubungi Tempo, Senin, 2 Desember 2019.
Dia mengatakan sejumlah rilis data inflasi makroekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini juga diperkirakan bakal memberikan sentimen positif. Stabilitas inflasi yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatkan kepercayaan para pelaku pasar modal.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG juga bakal begerak positif pada perdagangan hari ini. Kondisi tersebut sejalan dengan prediksi tingkat inflasi yang disinyalir masih berada dalam kondisi yang terkendali.
"Angka inflasi yang dilansir hari ini tersinyalir akan berada dalam kondisi yang terkendali, dapat menjadi sentimen positif terhadap pola gerak IHSG," kata William dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
William mengatakan, capital inflow yang sejak Januari hingga November 2019 masih cukup besar dibandingkan outflow juga memberikan katalis positif. Kondisi ini menambah minat investor pasar modal sehingga menjadi cukup besar.