TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) bersiap untuk mengoperasikan terminal baru Bandara Minangkabau pada Februari 2020. Setelah terminal baru dioperasikan, kapasitas bandara akan meningkat sekitar 200 persen, dari 2,2 juta menjadi 5,7 juta penumpang.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, terminal baru bagi penumpang pesawat itu dibangun persis di samping terminal existing. Adapun, hingga saat ini progres pekerjaan sudah mencapai sekitar 60 persen.
“Pada Februari 2020, terminal baru siap dibuka untuk soft operation, lalu pada September 2020 siap untuk ultimate operation," kata Awaluddin, Ahad 1 Desember 2019.
Awaluddin menambahkan, terminal baru dan terminal existing akan terhubung, sehingga akan dilakukan desain ulang tata letak (layout) gedung terminal. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin kelancaran alur keberangkatan dan kedatangan penumpang di rute domestik maupun internasional.
Pihaknya menuturkan telah menyelesaikan 100 persen pengembangan apron menjadi 92.250 meter persegi, sehingga memiliki 15 parking stand pesawat dari sebelumnya hanya delapan parking stand. Adapun, parking stand saat ini dapat mengakomodir pesawat narrow body seperti Boeing 737 dan Airbus 320, hingga pesawat wide body seperti Boeing 747, Boeing 777, serta Airbus A330.
Menurut Awaluddin, pembangunan terminal baru dan perluasan apron di Bandara Minangkabau dapat mengoptimalkan Sumaetra Barat sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Diharapkan konektivitas rute internasional semakin meningkat, selain tentunya juga rute domestik.
Pada Semester I/2019, jumlah penumpang di rute internasional di Bandara Minangkabau tercatat mencapai 166.209 orang atau meningkat 24,26 persen dibandingkan dengan Semester II/2018. Penerbangan internasional haji dan umrah juga meningkat sejalan dengan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide body) oleh maskapai.
BISNIS