TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi pada November masih terkendali. Kendati demikian, diakui ada peluang inflasi naik tipis menjelang liburan akhir tahun, yang biasanya ditandai dengan kenaikan harga tiket pesawat.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, yakin target inflasi 3,1 - sampai 4 persen tahun ini pasti tercapai. Namun, Destry tidak menampik bahwa ada beberapa peluang yang menyumbang kenaikan inflasi November 2019. Salah satunya adalah kenaikan harga tiket angkutan udara, seiring jelang libur akhir tahun.
“Iya, pastinya juga kita lihat banyak faktor lain dan biasanya Desember nanti aktivitas ekonomi agak slowdown juga, kecuali ada yang mau libur ke luar negeri,” kata Destry usai acara BI Corner di Hotel Kempinski, Jumat 29 November 2019 malam.
Dia menyatakan, biasanya, memasuki Desember 2019, secara musiman meski aktivitas bisnis melesu namun kegiatan konsumsi cenderung meningkat. Hal ini mengingat selain menjelang libur akhir tahun juga didorong oleh Libur Natal dan Tahun Baru.
Dengan kondisi tersebut, kenaikan permintaan menurut Destry masih bisa dikendalikan pemerintah sampai akhir 2019, khususnya kenaikan permintaan sejumlah komoditas pangan seperti; bawang merah, bawang putih, cabai, hingga beras.
Sementara itu Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan inflasi November masih terkendali pada kisaran 0,20 persen (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,02 persen (mtm).
Meskipun inflasi akhir tahun diperkirakan tetap terkendali pada kisaran 3,1 persen (yoy), namun tren inflasi cenderung meningkat pada awal tahun depan. Hal ini seiring turunnya produksi bahan pangan menjelang musim panen. “Kemudian ditambah pula dengan efek kenaikan cukai rokok, dan premi BPJS Kesehatan,” kata Josua.